Sukses

Serikat Pekerja Pertamina: Penunjukan Dwi Bisa Picu Tsunami

Serikat pekerja Pertamina berencana untuk melakukan demonstrasi di depan kantor Kementerian BUMN karena keputusan penunjukan Dwi Soetjipto.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno telah menujuk Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero).

Namun sayangnya, diangkatnya Dwi sebagai orang nomor satu di Pertamina tersebut kurang dapat bisa diterima oleh para karyawan yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).

‎Ketua Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu, Ugan Gandar mengaku, dengan latar belakang Dwi, dia menghawatirkan akan terjadi suatu masalah di Pertamina.

"Akhirnya terjadilah ancaman tsunami di Pertamina, orang ahli semen dan beton serta berlatar akuntan, Dwi Sutjipto akhirnya dijadikan Dirut Pertamina atas pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang punya hak prerogatif dan Ketua Tim Penilaian Akhir (TPA)," kata dia, Sabtu (29/11/2014).

‎Ugan mengungkapkan, para serikat pekerja sebelumnya berencana akan melakukan demonstrasi di depan kantor Kementerian BUMN. Namun rencana tersebut batal dilaksanakan setelah mereka memutuskan untuk lebih memberikan waktu kepada Dwi menujukkan kualitas kejanya.

"Dalam rapat singkat kami mengurungkan niat untuk demo dan lebih memberikan waktu pada 100 hari kinerjanya," tegas dia.

Di luar semua yang ia sampaikan, Ugan berharap Dwi Soetjipto dapat menunjukan kerja yang realistis dan tepat sasaran sehingga tidak terjadi gelombang tsunami di Pertamina.

Hal senada diungkapkan peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng yang meragukan kemampuan Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina menggantikan Karen Agustiawan bisa membawa Pertamina ke arah yang lebih baik.

Bahkan, Dwi dikatakan termasuk orang yang berprestasi membuat utang luar negeri semakin besar.

"Dirut pertamina Dwi Soetjipto bersama kroninya adalah orang-orang yang berprestasi membuat utang luar negeri, menumpuk utang luar negeri swasta dan utang luar negeri BUMN," ujar dia.

Menurutnya, penunjukkan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto bakal membuat Pertamina semakin terperangkap dalam utang. Mereka merupakan bagian dari imperialisme pasar keuangan, yang hendak memasukan semua perusahaan negara dalam perangkap rezim keuangan global.

"Saya melihat penempatan Dwi Soetjipto di Pertamina akan semakin membuat Pertamina terperangkap dalam kubangan utang. Imperialisme pasar keuangan bakal marak. Semua perusahaan negara bakal terperangkap dalam rezim keuangan global," tegasnya.

Dia mengingatkan perusahaan Dwi Soetjipto sebelumnya, yaitu Semen Indonesia adalah perusahaan yang rajin mencetak utang. Bahkan, beberapa lalu, karyawan Semen Indonesia melakukan aksi menuntut mundurnya Dwi Soetjipto. Dalam tuntutannya juga, Serikat Pekerja Semen Indonesia menolak efisiensi abal-abal yang dilakukan Dwi. 

Padahal utang luar negeri swasta termasuk utang luar negeri BUMN Semen Indonesia dan Pertamina sudah mencekik perusahaan-perusahaan ini. Secara makro akibat bunga utang yang besar telah menyebabkan defisit transaksi berjalan dalam ekonomi Indonesia.(Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.