Sukses

Pemberantasan Illegal Fishing Bikin Harga Ikan Turun

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ikan segar mengalami penurunan harga sebesar 1,27 persen terhadap Oktober 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan ikan segar mengalami penurunan harga sebesar 1,27 persen terhadap Oktober 2014. Komoditas tersebut mampu menghambat laju inflasi bulan kesebelas ini yang tercatat 1,5 persen.

"Ikan segar menyumbang deflasi 0,02 persen karena terjadi penurunan harga 0,37 persen pada November 2014," ujar Kepala BPS Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (1/12/2014).

Menurut dia, penurunan harga tersebut disebabkan karena pasokan ikan berlimpah karena dukungan dari cuaca sehingga nelayan bisa melaut dan menangkap ikan.

Namun di sisi lain, Suryamin menduga, faktor merosotnya harga ikan di pasaran karena adanya aturan larangan pencurian ikan secara ilegal sehingga menyetop ekspor ikan segar.

"Kami menduga ada pelarangan illegal fishing yang langsung diekspor, jadi ditahan. Tapi produksinya harus tetap dijual di dalam negeri, inilah yang menyebabkan harga turun," terang dia.

Komoditas lain penghambat inflasi, sambungnya, daging ayam menyumbang deflasi 0,02 persen dengan penurunan harga 1,27 persen karena banyaknya pasokan daging ayam ras. Penurunan harga daging ayam terjadi 59 kota IHK, tertinggi di Mataram 12 persen dan Maumere serta Pontianak masing-masing 11 persen.

"Emas perhiasan dengan andil deflasi 0,02 persen dan penurunan harga 1,64 persen karena mengikuti harga logam mulia di pasar internasional. Sebanyak 70 kota IHK mengalami penurunan harga, tertinggi 10 persen di Padang dan Tarakan 6 persen," terang dia. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini