Sukses

Harga Cabai Makin Mahal di Semarang

Sejumlah masyarakat di Semarang kembali menghidupkan gerakan menanam cabai di lingkungan rumah seiring harga cabai terus naik.

Liputan6.com, Semarang - Harga cabai di pasar tradisional Semarang semakin mahal. Di tingkat pengecer di sejumlah pasar tradisional di Semarang, harga cabai rawit merah mencapai Rp 80.000 per kilo gram (Kg).

Menurut Nur Istanti, salah satu pedagang sayuran di pasar Bangetayu Semarang, selama beberapa hari terakhir harga cabai rawit semakin tak terkendali. Kenaikan harga ini otomatis membuat Nur mengurangi stok dagangannya.  "Saya biasanya menjual Rp 2.000 per plastik, tadinya saya menjual Rp 1.000 per plastik," kata Nur, Selasa (2/12/2014).

Menurut Nur, kenaikan harga tidak hanya terjadi pada cabai rawit merah saja, namun hampir setiap jenis cabai ikut naik. "Saya tidak tahu kenapa harga cabai jenis lain juga ikut-ikutan naik. Seperti harga cabai hijau sudah mencapai Rp 58.000 per kilogram," kata Nur Istanti.

Sementara itu Luluk, pedagang di pasar Pedurungan menjelaskan, saat ini jarang ada pembeli yang membeli cabai dalam jumlah besar. Harga cabai di pasar Pedurungan sendiri untuk cabai rawit sudah mencapai Rp 80 ribu/kg.

Hasil pemantauan di sejumlah pasar tradisional oleh Liputan6.com menunjukkan harga cabai merah keriting Rp 65.000 per kilogram, cabai merah besar Rp 64.500 per kilogram, cabai rawit merah Rp 80.000 per kilogram, dan cabai rawit hijau Rp 65.000 per kilogram.

Harga cabai mahal ini membuat sejumlah warga menghidupkan kembali gerakan menanam cabai di lingkungan rumahnya. Seperti terjadi di kampung Tanjungsari Pedurungan Semarang, sejumlah warga kini tinggal memanen hasil tanaman mereka beberapa bulan lalu.

Menurut Saryati, salah satu warga RT 7 RW 14 Tanjungsari Pedurungan Tengah, ia merasa tak terganggu dengan naiknya harga cabai. Sebab sejak tiga bulan lalu ia sudah menanam cabai beberapa batang di pot yang ditaruh di depan rumah.

"Lumayan. Kalau keluarga butuhnya kan cuma 5-10 biji. Itu sudah tercukupi dari tanaman sendiri," kata Saryati. (Edhie P/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini