Sukses

Terimbas Sentimen Regional, IHSG Dibuka Menguat Tipis

IHSG menguat ditopang dari 92 saham berada di zona hijau. Sementara itu, 27 saham berada di zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau di awal perdagangan saham mengikut bursa Asia dan Wall Street. Saham-saham di sektor perkebunan diperkirakan akan menjadi pendorong gerak IHSG hari ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (3/12/2014), IHSG naik tipis 4,46 poin (0,09 persen) ke level 5.180. Penguatan indeks saham itu terus berlanjut pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB.

IHSG dibuka menguat 6,23 poin (0,12 persen) ke level 5.182,03. Indeks saham LQ45 naik 0,04 persen ke level 893,92. Sebagian besar indeks saham acuan menguat pada hari ini kecuali indeks saham IDX30, BISNIS-27 dan Sri-Kehati.

IHSG menguat ditopang dari 92 saham berada di zona hijau. Sementara itu, 27 saham berada di zona merah. Adapun 68 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.186,03 dan terendah 5.177,25.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 8.739 kali dengan volume perdagangan saham 231,02 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 237,13 miliar.

Sepuluh sektor pembentuk indeks tidak bergerak seirama pada pagi ini. 7 Sektor bergerak menghijau dan tiga sisanya di  zona merah. Sektor yang ada di zona merah adalah industri dasar yang melemah 0,02 persen, consumer goods yang turun 0,23 persen dan keuangan yang melemah 0,06 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 31 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 31 miliar.

Pada pagi ini, saham-saham yang mencatatkan kenaikan dan penggerak indeks saham antara lain saham HITS mendaki 25 persen ke level Rp 650 per saham, saham TRAM naik 20,97 persen ke level Rp 375 per saham, dan saham SOCI menguat 14,29 persen ke level Rp 610 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan indeks saham antara lain saham SKLT turun 24,72 persen ke level Rp 399 per saham, saham GPRA tergelincir 2,83 persen ke level Rp 275 per saham, dan saham BUMI merosot 2,33 persen ke level Rp 84 per saham.

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Tiesha Narandha Putri menjelaskan, bursa Asia pagi ini menguat mengikuti kenaikan Indeks S&P 500. Selain itu, harga minyak juga mulai kehilangan tekanan sehingga beranjak menguat.

"Kami perkirakan saham-saham perkebunan akan menjadi pendorong IHSG pada hari ini seiring penguatan harga minyak dan penguatan harga Crude Palm Oil (CPO) yang cukup signifikan pada akhir perdagangan kemarin," jelasnya.

Oleh karena itu, Tiesha pun memperkirakan IHSG akan kembali melanjutkan penguatan di Desember ini. Dua hari sebelumnya, indeks memang selalu ditutup menghijau.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.