Sukses

BI Jateng: Inflasi Desember Bakal Lebih Tinggi Dibanding November

Perkiraan tersebut berdasarkan pada perhitungan administered price atau harga barang dan jasa diatur oleh pemerintah.

Liputan6.com, Semarang - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jawa Tengah memperkirakan angka inflasi pada Desember 2014 di Jawa Tengah akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka inflasi pada November 2014. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Jawa Tengah pada November 2014 kemarin tercatat 1,36 persen.

Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah V Jateng-DIY, Marlison Hakim mengungkapkan, perkiraan tersebut berdasarkan pada perhitungan administered price atau harga barang dan jasa diatur oleh pemerintah.

"Prediksi BI dampak kenaikan harga BBM subsidi akan berlangsung secara temporer selama tiga bulan. Dan puncaknya akan terjadi pada bulan Desember ini," kata Marlison Hakim, Rabu (3/12/2014). Dampak kenaikan BBM Subsidi tersebut sebenarnya telah terlihat sejak November kemarin.

Inflasi di sektor volatile foods atau harga pangan yang fluktuatif, diperkirakan meningkat karena terbatasnya pasokan bahan pangan untuk menyambut Natal dan Tahun Baru.

Sedangkan dari sisi inflasi inti, terdapat tekanan yang bersumber dari meningkatnya ekspektasi masyarakat terkait penyesuaian harga BBM oleh Pemerintah.

Mengingat tantangan inflasi ke depan yang cukup besar terutama dipicu oleh tekanan administered price, BI akan memperkuat koordinasi pengendalian inflasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Melalui penguatan koordinasi dan berbagai langkah yang telah ditempuh sebelumnya, Bank Indonesia meyakini bahwa inflasi keseluruhan tahun 2014 bisa ditekan," kata Marlison.

Peningkatan inflasi sektor volatile food lebih banyak bersumber dari kenaikan harga cabai di antaranya cabai merah dan cabai rawit. Hal ini terkait musim kemarau berkepanjangan pada tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013. (Edhie Prayitno Ige/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini