Sukses

Kelas Menengah Bakal Dorong e-Commerce

Penetrasi internet atau penggunanya mencapai 74,4 juta atau sekitar 29 persen penduduk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan industri bisnis jual beli online (e-Commerce) tergantung oleh penetrasi akses internet di suatu negara. Sayangnya, untuk Indonesia sendiri, penetrasi jaringan internet masih terbilang kecil.

Anggota Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Budi Gandasoebrata mengatakan, penetrasi internet atau penggunanya mencapai 74,4 juta atau sekitar 29 persen penduduk Indonesia.

"Kalau dibanding negara lain rendah, 74,6 juta besar kalau dibanding Australia 18 juta, Singapura 8-9 juta. Persentasinya hanya 29 persen dari penduduk," kata dia, di Jakarta, Kamis (4/12/2014).

Namun begitu, dia memperkirakan pertumbuhan bisnis jual beli online akan semakin besar. Hal itu didukung pertumbuhan kelas menengah atas serta persebaran penduduk yang mulai merata di beberapa wilayah Indonesia.

"Year on Year growth dari tahun 2011 sebesar 20 persen, jadi diperkirakan jumlah 2016 penduduk yang punya akses internet 102 juta orang," ujarnya.

Dia mengatakan, masih besarnya penduduk yang belum mengakses internet merupakan potensi yang cukup besar untuk mengembangkan bisnis e-Commerse. Saat ini , dia menjelaskan, kebanyakan yang memanfaatkan bisnis online adalah kalangan profesioanal.

"Dari  hasil riset usia, kebanyakan punya kartu kredit. Misalnya akhir bulan profit tinggi, terutama hari raya THR masuk,  kemudian kebanyakan kalo dari demografi females. Industri populer fashion aksesoris," tutup dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.