Sukses

Menhub Jonan Usul Dana Bangun Pelabuhan Jangan Pakai APBN

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menuturkan, PT Pelindo seharusnya dapat menggunakan dana sendiri untuk bangun pelabuhan kecil.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana pemerintah membangun 24 pelabuhan baru dan lama dinilai mendukung program tol laut. Pendanaan pembangunan pelabuhan tersebut diharapkan tidak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan, saat ini di Indonesia ada sekitar 1.200 pelabuhan yang 112 diantaranya dikelola oleh PT Pelindo I, II, III, dan IV.  Jonan mengusulkan agar pembangunan pelabuhan kecil bisa maksimal, maka PT Pelindo bisa menggunakan dana sendiri tanpa harus menggunakan APBN.

"Tidak usah pakai APBN, kan bisnis. Biar mereka investasi sendiri, keruk sendiri, membuat pemecah ombak sendiri. Sehingga APBN bisa digunakan untuk membangun pelabuhan lain yang kurang feasible," kata Jonan, Kamis (4/12/2014).

Jonan meluruskan, pemahaman publik dan para jurnalis, bahwa yang dimaksud sebagai tol laut bukanlah membangun jalan tol di atas laut. Yang dimaksud tol laut adalah  angkutan kapal barang yang memiliki rute terjadwal dari ujung barat ke timur serta ujung utara ke selatan Indonesia. "Ini bukan bikin tol di atas laut, lho," kata Jonan.

Jonan mengatakan, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar, haruslah mempunyai perjalanan laut yang terjadwal.  "Kalau kapal penumpang hampir seluruh Indonesia terjadwal, kalau kapal barang? Di perairan Barat Indonesia terjadwal, kapal barang berangkat kapan, datang kapan, jenis kapal apa, muat berapa, itu ada. Namun di Timur banyak yang tidak ada, terutama di daerah-daerah kecil. Tahun depan kita cari anggaran perintis," tutur Jonan.

Hal itulah yang menjadikan harga-harga barang di Indonesia Timur sangat mahal. Sehingga pembangunan 24 pelabuhan itu, sangat strategis untuk program tol laut. (Edhi P I/Ahm)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.