Sukses

Kejar Swasembada, Pemerintah Akan Bangun 10 Pabrik

Pemerintah berencana merevitalisasi dengan membangun 10 pabrik gula baru di Pulau Jawa agar dapat berswasembada gula ke depan.

Liputan6.com,Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menilai hampir semua pabrik gula peninggalan kolonial Belanda di tanah air memiliki permasalahan yang sama, yakni kinerja yang tidak efektif dan efisien, disebabkan daya dukung produksi yang tidak memadai, sehingga bukannya keuntungan yang akan diperoleh justru sebaliknya malah kerugian yang berkelanjutan.

Oleh karena itu, pemerintah berencana merevitalisasi dengan membangun 10 pabrik gula baru di Pulau Jawa agar dapat berswasembada gula ke depan.

 ”Bangun 10 pabrik gula di Jawa, maka kita akan swasembada,”kata Jusuf Kalla seperti dikutip Sekretariat Kabinet, Sabtu (6/12/2014).

Dengan pabrik yang baru, modern dan berteknologi canggih, Wapres berharap akan dapat meningkatkan produktivitas sehingga berimbas juga pada kesejahteraan para petani tebu di daerah.

Dalam kesempatan itu, Wapres Jusuf Kalla menanyakan kesanggupan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan pihak PTPN IX untuk merealisasikan pembangunan pabrik baru tersebut. “Dalam 2 tahun Pak,” jawab Dirut PTPN IX.

Selain masalah pabrik, Wapres juga menekankan pentingnya meningkatkan hasil panen tebu petani dengan bibit unggul, dari yang semula hanya 70 ton tebu per hektar menjadi 100 ton tebu per hektar.

Dengan demikian, nanti diharapkan juga ada peningkatan produksi gula secara signifikan, dari yang semula pabrik lama hanya mampu mengolah 6000 TCD (Ton Cane per Day) menjadi 10000 TCD dengan teknologi pabrik baru. Gula yang dihasilkan pun akan lebih berkualitas sehingga dapat bersaing di pasaran global.

Kepada pengelola pabrik, Wapres berpesan agar  menerapkan standar layaknya pabrik makanan yang modern dalam pengelolaan lingkungan pabrik, terutama aspek kebersihan dan kesehatan, karena selama ini Wapres menilai pabrik gula selalu kotor dan kumuh. (Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini