Sukses

Menanti Rilis BI Rate, Cermati Delapan Saham

Rilis data ekonomi seperti BI Rate cukup baik beri sentimen positif ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal bergerak positif seiring respons rilis data ekonomi seperti cadangan devisi dan pengumuman suku bunga acuan/BI Rate.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG telah dapat melampaui target resistance di level 5.202. Ini menunjukkan potensi melanjutkan kenaikan jangka pendek semakin terbuka lebar menuju target resistancenya di level 5.229 dan support 5.128.

"IHSG berusaha untuk keluar dari fase konsolidasi singkat pekan lalu, awal minggu ini IHSG memiliki potensi untuk melanjutkan pola uptren," ujar William dalam ulasannya, Senin (8/12/2014).

Menurut William penguatan IHSG itu merespons rilis data ekonomi di antaranya cadangan devisa dan BI rate/suku bunga acuan.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan indeks saham akan dipengaruhi faktor eksternal. Pertama, rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) terkait unemployment rate yang diperkirakan ke level 5,7 persen dari sebelumnya 5,8 persen.

Selain itu juga akan dirilis data factory orders yang diperkirakan ke level 0,16 persen MoM dari sebelumnya -0,6 persen MoM.

Sementara itu, dari Jepang akan merilis data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartal III-2014 yang diperkirakan ke level -0,4% QoQ dari sebelumnya -1,9% QoQ. Sedangkan dari China akan merilis data neraca perdagangan yang diperkirakan ke level US$ 44,6 miliar dari sebelumnya US$ 45,41 miliar.

"Pada Senin,  IHSG diprediksi  bergerak mixed menguat di kisaran level 5.172-5.214," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, kenaikan IHSG selama seminggu telah memasuki jenuh beli sehingga potensi kenaikan lebih lanjut terbatas.

Hal itu membutuhkan koreksi dan konsolidasi minor dalam fase sideways untuk meredakaan keadaan tersebut. Yuganur memprediksikan, IHSG akan berada di level support 5.156-5.105-5.070 dan resistance 5.215-5.251.

"Rekomendasi akumulasi on weakness untuk kontinuasi tren berikutnya," ujar Yuganur.

Rekomendasi Saham

Yuganur merekomendasikan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dan PT Surya Internusa Tbk (SSIA).

Sedangkan William memilih saham untuk dicermati pelaku pasar antara lain saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Holcim Tbk (SMCB).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Bumi Serpong Damai Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Menurut dia, koreksi meredakan efek jenuh beli harian pasca kenaikan tajam selama lebih dari seminggu di saham Bumi Serpong Damai dapat digunakan sebagai kesempatan beli untuk pola medium uptren baru yang sudah terbentuk.

Ia merekomendasikan masuk saham BSDE di level pertama Rp 1.815, level kedua Rp 1.795, dan cut loss point Rp 1.775. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini