Sukses

Pengusaha Prediksi Harga Minyak Dunia Merosot Sampai 2016

Prediksi harga minyak ini seiring keengganan negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC untuk menurunkan produksi minyak.

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memproyeksikan penurunan harga minyak dunia akan berlangsung selama dua tahun ke depan.

Prediksi ini seiring dengan keengganan negara-negara produsen minyak yang tergabung dalam OPEC untuk menurunkan produksi minyak.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Suryo Bambang Sulisto, mengungkapkan, penyebab terjadinya penurunan harga minyak karena terjadi kelebihan produksi di pasar.

"Karena kelebihan produksi minyak, penurunan harganya masih akan berlangsung sampai dua tahun mendatang," kata Suryo saat Rapimnas Kadin Indonesia di Jakarta, Senin (8/12/2014).

Lanjut Suryo, prediksi penurunan harga minyak tersebut juga diperkirakan karena merosotnya ekonomi di Amerika Serikat (AS), Eropa, Tiongkok dan Jepang.

"Tapi ada yang berpendapat penurunan harga minyak dan batu bara ini bersifat struktural karena pengaruh penggunaan shale oil dan shale gas yang makin luas oleh industri di AS," terangnya.

Mengutip Energy Information Administration AS, dalam tahun 2000, pemakaian shale gas di AS hanya satu persen. Lalu meningkat menjadi 20 persen dan pada 2035 diramalkan menjadi 46 persen.

Suryo berpendapat, penurunan harga minyak merupakan kabar yang menggembirakan. Tapi di sisi lain dianggap kabar buruk. Sebab dengan harga yang demikian rendah, dorongan untuk melakukan investasi untuk eksplorasi minyak akan ikut melemah.

"Kalau tren ini benar, maka harga minyak dan batubara yang rendah akan menjadi faktor penentu dalam perubahan struktur perekonomian kita," ujar dia. (Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini