Sukses

Harga Minyak Tertekan, Bursa Saham AS Merosot

Bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot di awal pekan ini didorong aksi jual di sektor saham energi karena harga minyak melemah.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah mengawali perdagangan saham di awal pekan ini didorong aksi jual di sektor saham energi seiring harga minyak makin tertekan.

Indeks saham Dow Jones turun 106,31 poin (0,59 persen) ke level 17.852,48. Hal itu diikuti indeks saham S&P 500 tergelincir 15,04 poin (0,72 persen) menjadi 2.060,33. Penurunan indeks saham S&P 500 ini terbesar sejak Oktober.

Sementara itu, indeks saham Nasdaq melemah 40,06 poin (0,84 persen) ke level 4.740,69. Indeks saham acuan di bursa saham AS ini melemah karena aksi jual di sektor saham energi. Hal itu didorong dari harga minyak berada di level terendah dalam lima tahun ini.

Saham energi di indeks saham S&P 500 diperdagangkan ke level terendah dalam 17 bulan. Harga minyak yang tertekan tahun ini karena persediaan minyak melimpah dan negara pengekspor minyak (OPEC) tidak menurunkan target produksinya.

Selain itu, data neraca perdagangan China yang tak sesuai prediksi meski surplus neraca perdagangan meningkat pada November juga mempengaruhi laju indeks saham.

"Harga minyak menurun memimpin sentimen, dan banyak pelaku pasar bertransaksi di perdagangan minyak. Begitu banyak sentimen mengganggu, dan pelaku pasar belum mengambil langkah apapun," ujar Frank Ingarra, Head Trader Greenwich NorthCoast Asset Management, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (Selasa pagi WIB).

Adapun saham-saham melemah antara lain saham Exxon Mobil Corp turun 2,1 persen. Saham Chevron Corp melemah 3,8 persen. Sementara itu, saham McDonald's Corp merosot 3,7 persen didorong rilis data penjualan perseroan. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.