Sukses

Bursa Saham AS Melemah, Harga Emas Menguat

Dolar jatuh terhadap euro dan bursa saham Amerika Serikat tertekan mendorong kenaikan harga emas.

Liputan6.com, Chicago - Harga emas menguat pada penutupan perdagangan awal pekan ini dipengaruhi gerak mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dan bursa saham global melemah.

Harga emas kontrak Februari turun US$ 4,5 (0,38 persen) menjadi US$ 1.194,9 per troy ounce.Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Maret naik 0,1 persen menjadi US$ 16.276 per ounce di divisi Comex.

Harga emas yang kembali naik dipengaruhi permintaan cukup moderat di Amerika Serikat (AS). Hal itu seiring bursa saham Amerika Serikat mengalami tekanan. Para spekulasi juga meningkatkan taruhan terhadap kenaikan harga emas sehingga menguat ke level tertinggi dalam tiga bulan ini.

Ada harapan bank sentral akan meningkatkan pasokan uang di Asia dan Eropa. Hal itu menggairahkan kembali permintaan investor.
Sentimen lainnya datang dari zona Eropa. Pejabat bank sentral Eropa menahan diri dan meningkatkan pembelian aset pada pertemuan pekan lalu. Presiden bank sentral Eropa berjanji untuk menilai kebutuhan stimulus di awal tahun tahun. Sementara itu, Jepang telah meningkatkan program stimulusnya.

"Meskipun Draghi tidak melakukan apa-apa pada Desember, dia bertekad untuk melakukan sesuatu pada kuartal I 2015. Orang-orang melihat pelonggaran di China dan Eropa, dan Amerika Serikat merupakan tempat untuk mengetatkan moneternya," ujar Tai Wong, Direktur BMO Capital Markets Corp, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (9/12/2014).

Ia menuturkan, dolar jatuh terhadap euro dan bursa saham Amerika Serikat tertekan mempengaruhi harga emas. Hal itu telah memicu reli emas di atas US$ 1.200. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini