Sukses

Pengganti Emirsyah Satar di Garuda Indonesia Tak Punya Waktu

Emirsyah Satar dinilai telah banyak membawa nama baik PT Garuda Indonesia Tbk hingga dikenal di dunia internasional.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Association/INACA) angkat bicara terkait pengunduran diri Emirsyah Satar dari posisi Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

Pengakuan asosiasi justru membeberkan jasa-jasa Direktur Utama Garuda Indonesia itu.Sekretaris Jenderal INACA, Tengku Burhanudin mengungkapkan, meski belum menuntaskan masa baktinya pada Maret 2015, namun Emir begitu panggilan akrabnya telah membawa emiten berkode GIAA itu ke panggung internasional khususnya di industri penerbangan.

"Beliau (Emirsyah) telah banyak membawa nama baik Garuda Indonesia dan Indonesia dikenal di dunia internasional," tutur dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (12/12/2014).

Menurut Burhan, sudah sepantasnya rakyat Indonesia maupun pemerintah menghargai jasa-jasa Emir karena kegigihannya dalam mengembangkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) penerbangan itu.

"Kita perlu menghargai apa yang telah dilakukan beliau. Di dunia Internasional, beliau termasuk salah satu CEO Airline yang diperhitungkan," ucap dia.

Ketika ditanya apakah pengunduran diri Emir berhubungan dengan kinerja keuangan Garuda Indonesia yang menderita kerugian hingga US$ 219,54 juta atau sekira Rp 2,67 triliun pada kuartal III 2014, Burhan menjawab santai.

"Perusahaan punya utang itu biasa kalau berkembang," cetusnya.

Dia mengharapkan, pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN dapat mencari pengganti Emir yang sangat memahami permasalahan dan seluk beluk industri penerbangan. Namun dirinya enggan menyebut pengganti Emir idealnya berasal dari internal atau eksternal.

"(Penggantinya) yang tahu masalah bisnis penerbangan karena harus cepat recovery. Tidak boleh ada waktu untuk belajar," tegas Burhan.

Sebelumnya, Emir mengaku, pengunduran dirinya sudah disampaikannya ke pemegang saham yang dalam hal ini Menteri BUMN, Rini Soemarno untuk kemudian disetujui.

Pengunduran diri Emir tersebut mendahului penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan dilakukan pada Jumat, 12  Desember 2014.

"Saya kan ini sudah tidak bisa diperpanjang lagi. RUPS kan direncanakan awal Maret, ini hanya beda bulan, saya pikir ini momentum yang bagus," kata Emirsyah Satar. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.