Sukses

Data Penjualan Ritel AS Bikin Harga Emas Merosot

Data penjualan ritel Amerika Serikat menekan permintaan sehingga harga emas turun tipis 0,3 persen ke level US$ 1.225,60 per troy ounce.

Liputan6.com, Chicago - Harga emas merosot dipicu penguatan data ritel penjualan Amerika Serikat (AS) sehingga menekan permintaan dan mendorong kenaikan bursa saham AS.

Harga emas untuk pengiriman Februari turun 0,3 persen ke level US$ 1.225,60 per troy ounce. Sementara itu, harga perak turun 8 sen (0,4 persen) ke level US$ 17,11 per ounce.

Harga emas ini dipengaruhi rilis data ekonomi AS. Departeman Perdagangan merilis data ritel penjualan yang melebihi harapan sehingga menekan ketertarikan investor terhadap harga emas. Selain itu, klaim pengangguran mingguan menjadi 294 ribu.

Peneliti Charles Nenner, David Gurwitz mengharapkan, harga emas dapat kembali pulih. Akan tetapi hal itu tidak dalam waktu ini. "Level terendah sepertinya dalam jangka waktu lama," ujar David, seperti dikutip dari Marketwatch, Jumat (12/12/2014).

Bursa saham AS menguat pada perdagangan saham Kamis waktu setempat setelah sempat dilanda aksi jual. Investor pun mencari investasi relatif aman seperti emas di tengah bursa saham global yang di bawah tekanan. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas