Sukses

Sepeda Motor RI Mulai Rambah Pasar Eropa Tahun Depan

Kawasan Eropa menjadi pasar baru bagi industri sepeda motor dalam negeri terutama segmen bebek dan skutik.

Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor yang diproduksi di Indonesia mulai tahun depan akan merambah pasar di negara-negara Eropa. Kawasan ini merupakan pasar baru bagi industri sepeda motor dalam negeri, khususnya untuk segmen bebek dan skutik.

Ketua Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI), Gunadi Sindhuwinata mengatakan, pada awal tahun depan, sekitar 2 ribu unit sepeda motor akan diekspor diantaranya ke Belanda, Inggris dan beberapa negara baru tujuan ekspor.

Menurut Gunadi, hal tersebut merupakan terobosan baru untuk industri sepeda motor. Pasalnya selama ini pasar motor Eropa kebanyakan melirik segmen sport.

"Pergeseran minat ke motor skutik dan bebek ini memberikan peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspornya," ujar Gunadi di Jakarta, seperti ditulis Minggu (14/12/2014).

Gunadi menyatakan, motor kecil yakni skutik dan bebek mulai disukai di Eropa karena karena lebih irit dan efisien. Meski ekspor ke Eropa merupakan sebuah terobosan, namun diperkirakan belum akan memberikankontribusi besar terhadap ekspor sepeda motor.

"Kalau bisa sukses akan dilanjutkan, karena itu permulaan tahun jika ada terobosan mudah-mudahan akhir tahun ada terus perkembangannya untuk menambah unit ekspor," lanjut dia.

Selain segmen bebek dan skutik, motor sport 250 cc dan 400 cc juga akan menjadi andalan ekspor. Hal ini lantaran beberapa produksi sepeda motor sport di Eropa telah dipindahkan ke Indonesia.

Selama ini, ongkos produksi motor sport di atas 250 cc di Eropa jauh lebih mahal. Ongkos produksi di Indonesia hanya seperempat dibandingkan produksi di Eropa. Perpindahan pabrik bukan karena  pertimbangan pasar, melainkan karena tenaga kerja.

"Ada pabrik eropa yang ditutup dan dipindahkan ke Indonesia, yang sudah berjalan itu Yamaha dan Kawasaki karena berdasarkan hitung-hitungan perbedaan ongkos kerja yang dapat dihemat banyak," tandasnya. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini