Sukses

Penjualan Sepeda Motor Stagnan pada 2015

Penjualan sepeda motor diperkirakan mencapai 8 juta unit pada 2015, namun angka itu cenderung stagnan mengingat dampak kenaikan harga BBM.

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan sepeda motor dalam negeri diperkirakan akan stagnan pada 2015. Lantaran industri harus menghadapi dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi dan tingginya suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate.

Ketua Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan, kedua hal tersebut memang sangat mempengaruhi penjualan sepeda motor karena 85 persen penjualan motor di dalam negeri bergantung pada pembiayaan.

"Sebenarnya produsen  mengharapakan setiap tahun ada kenaikan. Tapi ada beberapa hal yang membuat tidak bisa naik. Misalnya Kalau BBM naik pasti akan naik ke sektor konsumsi berarti daya belinya juga turun, dengan sendirinya pasarnya akan turun," ujar Gunadi di Jakarta, seperti ditulis Minggu (14/12/2014).

Kendala yang harus dihadapi yaitu masih banyaknya komponen yang belum diproduksi di dalam negeri dan harus impor. Industri komponen dalam negeri tidak bisa jika hanya memproduksi dalam jumlah kecil, sehingga produsen pun harus selektif memilih komponen mana yang akan dibangun dalam negeri.
 
Namun menurut dia, penjualan akan tetap bertahan di kisaran 8 juta unit pada 2015. Hal ini karena motor tetap menjadi kebutuhan masyarakat dan paling murah.

"Tahun ini kita menargetkan nilai penjualan sepeda motor sekitar Rp 96 triliun. Diharapkan ini akan tumbuh 10 persen pada tahun depan," lanjut dia.

Sementara untuk pasar ekspor, Gunadi menyatakan sebenarnya selama ini industri sepeda motor dalam negeri sebenarnya telah siap untuk melakukan ekspor, namun masih terkendala pasar. Belum lagi sepeda motor buatan Indonesia yang didominasi produk skutik dan bebek biasanya hanya diminati oleh negara berkembang.

Sayangnya negara berkembang biasanya sudah memiliki program pengembangan industri sepeda motor sendiri. Dengan daya beli masyarakatnya yang masih rendah, sehingga sulit melakukan penetrasi pasar.

"Kami sudah siap, tapi mau ekspor kemana? Sehingga pasar ini terbatas. Kalau dibandingkan dengan mobil, sepeda motor kan pasarnya relatif kecil, tahun ini hanya 60 ribu unit," tandasnya. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini