Sukses

HIPMI Terus Gali Potensi Usaha di Kalimantan Barat

Kalangan pengusaha di Kalimantan Barat terus mendorong dan ikut ambil bagian mengembangkan industri di Kalimantan Barat.

Liputan6.com, Pontianak- Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat (Kalbar) terus berkembang. Hal ini terlihat dari pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) Kalbar pada kuartal II 2014 naik sekitar 4,6 persen dibandingkan periode sama tahun 2013.

Pertumbuhan ekonomi Kalbar ditopang dari sejumlah sektor antara lain sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel, restoran dan sektor konstruksi. Dengan melihat kondisi itu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) juga turut mengambil bagian untuk pertumbuhan industri di Kalbar.

"Di Kalimantan Barat juga rencananya dibangun pabrik pengolahan atau smelter bauksit terbesar di Indonesia. Smelter yang ditargetkan akan beroperasi pada 2015 ini mempunyai kapasitas produksi 2 juta ton alumina per tahun, " kata Bayu Priawan Djokosoetono, Bendahara Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Senin (15/12/2014).

Calon Ketua Umum BPP HIPMI ini melanjutkan, kapasitas produksi sebesar 2 juta ton dengan total investasi mencapai US$ 1 miliar, ini akan mendorong tumbuhnya industri dan sektor penunjang lainnya di Kalimantan Barat. Misalnya di Singkawang akan dibangun bandara serta pengembangan pelabuhan Pontianak. Penambahan infrastruktur semacam ini akan semakin memacu pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.

Selama ini HIPMI sangat aktif bersinergi dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Diharapkan anggota HIPMI terutama yang di wilayah Kalimantan Barat berperan aktif dalam pertumbuhan industri di wilayah ini. "Banyak hal yang bisa dikerjakan oleh teman-teman HIPMI. Dan kami jamin para pegusaha di bawah naungan HIPMI bisa diandalkan profesionalitasnya," kata Bayu.

Bayu mengatakan, kehadiran pemerintah baru Presiden Joko Widodo, telah memberikan harapan akan terwujudnya kemajuan perekonomian di Indonesia.  Kalangan pengusaha di sini pasti mengharapkan seluruh potensi usaha dapat berkembang, tidak sebatas wilayah sepanjang pesisir Kalimantan Barat.

Wilayah pedalaman punya banyak potensi terutama agro bisnis setelah era industri kayu berlalu. Tentu semua bakal sempurna bila sarana infrastruktur di wilayah pedalaman yang saat ini kondisinya memprihatinkan juga mendapat perhatian.

"Namun sekali lagi pengusaha muda anggota HIPMI harus terlibat karena perkembangan itu tidak boleh hanya dimanfaatkan oleh pengusaha asing yang akan lebih bebas berusaha di era MEA," pungkasnya.(Raden AMP/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini