Sukses

BPK: Penyerapan Anggaran di Akhir Tahun Rawan Korupsi

Lonjakan belanja pemerintah di akhir tahun inilah yang akan menjadi catatan khusus BPK karena rawan korupsi.

Liputan6.com, Jakarta- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan menggelar pemeriksaaan penyerapan anggaran pemerintah selama tahun 2014.

Pemeriksaan tersebut dinilai sangat penting sebab menjadi bukti tanggung jawab para pejabat di Kementerian/Lembaga dalam menjalankan program-programnya sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2014.
 
Ketua BPK, Harry Azhar Aziz menegaskan, penilaian penyerapan anggaran ini akan dilakukan lebih hati-hati dan detail dibandingkan pemeriksaan keuangan lainnya.
 
"Kita perli hati-hati dan harus lebih jeli terutama dalam memeriksa belanja pemwrintahan ahir tahun, karena di ahir tahun itu cenderung berlebihan," kata  dia di kantornya, Senin (15/12/2014).
 
Dalam catatannya, rata-rata penyerapan anggaran pemerintah pada kuartal I dalam setiap tahun itu baru berkisar 6 persen.
 
Sementara di kuartal II dan III mencapai 10 persen-45 persen, kemudian di kuartal IV akan melonjak menjadi lebih dari 50 persen.
 
Harry menambahkan lonjakan belanja pemerintah di akhir tahun inilah yang akan menjadi catatan khusus BPK untuk dapat dibuktikan penyebabnya.
 
"Dengan pola seperti itu, itu rawan akan penyimpangan, rawan akan korupsi. Selain itu juga pasti kualitas pengerjaan proyek pemerintah tidak bagus," papar dia. (Yas/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BPK merupakan singkatan dari Badan Pemeriksa Keuangan.

    BPK

  • Korupsi adalah penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

    Korupsi