Sukses

Joran van der Sloot, Anak Hakim Tajir Pembunuh Gadis Belia

Nama Joran van der Sloot pertama kali menjadi sorotan di surat kabar seantero negeri setelah menjadi tersangka atas hilangnya siswa asal AS.

Liputan6.com, New York - Menjaga nama baik keluarga seakan telah menjadi tugas utama bagi anak-anak yang lahir dari keluarga terpandang dan kaya. Namun anak orang kaya asal Belanda, Joran van der Sloot, justru membuat keluarganya terkenal karena kasus pembunuhan.

Nama Joran van der Sloot pertama kali menjadi sorotan di surat kabar seantero negeri setelah menjadi tersangka atas hilangnya siswa asal Amerika Serikat Natalee Holloway pada 2005. Kala itu Joran tengah belajar di Aruba.

Dia akhirnya tidak terbukti bersalah atas hilangnya Holloway. Namun kemudian Joran kembali mencoreng nama baik keluargannya saat dia ditangkap atas hilangnya Stefanie Tatiana Flores Ramirez di Peru pada 2010.

Pemberitaan atas penangkapannya tersebar ke seluruh penjuru dunia. Apakah putera keluarga kaya asal Belanda ini bersalah atas tuduhan kedua yang ditanggungnya?

Berikut ulasan singkat mengenai kasus kriminal putera keluarga kaya Belanda Joran van der Sloot seperti dikutip dari The Richest, The Biography, Crime Library, dan jumlah lain, Senin (15/12/2014):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Putera Keluarga kaya raya yang senang berpesta

 

Meski kaya raya, nama keluarga Joran van der Sloot tak pernah mencuat ke muka publik hingga terkenal di seluruh dunia. Keluarga asal Belanda sangat kaya di mana sang ayah bekerja sebagai hakim terpandang.

Sementara sang ibu merupakan seorang sosialita yang juga bekerja sebagai guru. Keluarga kecil tersebut sering bepergian ke pulau-pulau eksotis di sekitar tempat tinggalnya.

Sebagai anak tertua di keluarga tersebut, Joran merupakan siswa yang digemari dan aktif sebagai pemain bola. Saat Joran berusia 16 tahun, keluarga Van der Sloot pindah ke Aruba di mana sang ayah mendapat kontrak kerja selama lima tahun.

Joran mendapatkan kehidupan yang sangat mewah dengan berbagai fasilitas lengkap. Dia bahkan mendapat fasilitas kartu kredit senilai US$ 5.000 per bulan.

Dengan harta yang diberikan sang ayah, Joran senang berpesta dan bermain perempuan. Kabarnya Joran mencekoki para gadis yang didekatinya dengan alkohol.

3 dari 4 halaman

Dituduh membunuh gadis muda

Kehidupan keluarga kaya raya yang membesarkan Joran dengan kehidupan mewah mulai berubah setelah Joran dituduh terlibat atas hilangnya remaja asal Alabama, Natalee Holloway pada 2005.

Meski terbukti tak bersalah, tapi aksi kriminal Joran akhirnya membuat keluarga dan nama sang ayah dikenal banyak orang dari berbagai negara.

Terbukti tak bersalah, lima tahun kemudian, Joran kembali dituduh terlibat aksi kriminal lain. Joran terbukti bersalah atas perampokan dan pembunuhan terhadap Stefanie Tatiana Flores Ramirez di Peru pada 2010.

Keterlibatan sang ayah dalam kasus tersebut membuat keluarga Van der Sloot menjadi sorotan sejumlah surat kabar dari berbagai negara. Joran akhirnya divonis 28 tahun atas pembunuhan Stefanie.

4 dari 4 halaman

Bagaimana nasib Natalee Holloway?

 

Hingga saat ini kasus Natalee Holloway masih belum terungkap. Joran mengklaim dirinya menjual Holloway sebagai budak seks demi mendapatkan uang lebih.

Joran dikabarkan pertama kali bertemu dengan Holloway dan beberapa temannya di kasino lokal di Aruba. Holloway dan beberapa temannya lantas mengundang Joran untuk bertemu di bar dan disepakati sang pemuda kelahiran 1987 tersebut.

Joran lantas mengundang dua teman lain untuk menemaninya di bar. Sejauh ini, kabar yang diterima dari saksi, pada malam hilangnya Holloway, gadis tersebut berdansa dengan Joran dalam keadaan mabuk berat.

Setelah itu Holloway dikabarkan menghilang. Polisi memulai investigasi karena Holloway tidak kembali ke hotel esok paginya. Joran lantas menjadi tersangka utama.

Atas bantuan sang ayah, Joran akhirnya dibebaskan. Hingga saat ini tubuh Natalee tidak pernah lagi ditemukan. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini