Sukses

Rupiah Lesu, IHSG Sentuh Level 5.100

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 52 poin ke level 5.108,43 pada penutupan perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah  sepanjang hari dengan mengikuti pergerakan bursa saham Asia. Aksi jual investor asing juga menambah tekanan ke IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (15/12/2014), IHSG melemah 52 poin (1,10 persen) ke level 5.108,43. Indeks saham LQ45 turun 1 persen ke level 879,13. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah pada awal pekan ini.

Ada sebanyak 229 saham yang melemah sehingga telah menekan IHSG. Sedangkan 92 saham diam di tempat. Adapun 58 saham lainnya diam di tempat. Pada hari ini, IHSG berada di level tertinggi 5.126,07 dan terendah 5.094,41.

Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 265.411 kali dengan volume perdagangan 8,81 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,99 triliun. Secara sektoral, sembilan sektor saham melemah, dan sektor saham consumer goods naik 0,47 persen.

Sektor saham perkebunan melemah 3 persen, lalu disusul sektor saham konstruksi turun 1,97 persen, dan sektor saham aneka industri tergelincir 1,65 persen.

Aksi jual investor asing cukup besar juga mempengaruhi laju IHSG. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 900 miliar. Sedangkan aksi beli pelaku pasar domestik mencapai Rp 700 miliar. Data RTI mencatatkan, posisi dolar terhadap rupiah di kisaran 12.712.

Pada hari ini, saham-saham yang menguat antara lain saham CPRO naik 24,39 persen ke level Rp 102 per saham, saham APOL mendaki 34,21 persen ke level Rp 102, dan saham GJTL menguat 10,11 persen ke level Rp 1.470 per saham.

Pelaku pasar pun merealisasikan keuntungan di sejumlah saham-saham berkapitalisasi besar. Saham-saham itu antara lain saham BSDE turun 5,04 persen ke level Rp 1.695 per saham, saham LPKR tergelincir 2,73 persen ke level Rp 1.070 per saham, dan saham BMRI melemah 2,09 persen ke level Rp 10.525 per saham.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, dolar menguat terhadap rupiah membuat pelaku pasar sedikit panik. Hal itu ditambah aksi jual investor asing sehingga menambah tekanan ke IHSG. Akan tetapi, menurut Satrio, aksi beli pemodal lokal membantu pergerakan IHSG.

Di awal pekan ini, bursa saham Asia juga cenderung tertekan. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 1,5 persen. Pelemahan ini juga diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng tergelincir 1,1 persen, indeks saham Shanghai turun 0,2 persen.

Adapun indeks saham Sydney merosot 0,6 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi turun 0,2 persen, indeks saham Mumbai melemah 0,3 persen, dan indeks saham Taipei tergelincir 0,4 persen. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.