Sofyan Djalil Bangga Punya NPWP Sejak Mahasiswa

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyambut baik kerja sama antara Menteri Keuangan Indonesia dan Singapura untuk saling tukar menukar informasi perpajakan. Kerjasama tersebut merupakan bagian dari upaya ekstensifikasi dalam menggenjot target pajak tahun depan.   

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengaku kerjasama pertukaran informasi antara Indonesia dan Singapura sebagai bentuk profiling. Memastikan seluruh warga negara menyetorkan kewajiban pajaknya kepada negara.

"Apakah sudah bayar pajak dengan benar, karena tugas warga negara bayar pajak. Jika ada yang belum bayar pajak, kita perlu ekstensifikasi supaya bayar dengan fair," tegas dia di Jakarta, Senin (15/12/2014) malam.

Saat ini, dijelaskan Sofyan, banyak warga negara tinggal dan menetap di Indonesia namun melalaikan setoran pajak. Dia pun tidak menutup kemungkinan banyak kalangan atas atau orang-orang kaya yang tidak menggenggam Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

"Makanya kerja sama dengan Singapura untuk profiling saja. Siapa orang kaya yang nggak bayar pajak, nanti kita surati," ucap dia.

Sofyan mengaku telah mengantongi NPWP sejak duduk di bangku kuliah mengambil gelar Master of Arts di Tufts University, Medford, Massachusetts, Amerika Serikat 1989.

Kemudian di kampus yang sama mengecap pendidikan pada bidang studi Internastional Economic Relation 1991 dan menimba ilmu bidang studi International Financial and Capital Market Law and Policy 1993 bergelar Ph.D.

"Sejak saya pulang dari AS 1993, saya sudah punya NPWP. Kalau di AS meskipun masih mahasiswa sudah disuruh isi Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak walaupun nggak ada pendapatan.Jadi saya sudah punya NPWP dan bayar pajak pun cukup bagus," tutur Sofyan dengan bangga. (Fik/Ahm)