Sukses

Harga Minyak Dunia Turun Bak Pisau Bermata Dua bagi RI

Analis menilai, harga minyak dunia turun menguntungan bagi Indonesia karena biaya impor berkurang. Di sisi lain kurangi pendapatan negara.

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini pemerintah tetap mempertahankan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi meski harga minyak dunia merosot. Hal tersebut dinilai karena nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar.

Analis Energi dari Bower Group Asia, Rangga R Fadillah mengatakan, melemahnya rupiah terhadap dolar, maka uang yang diperlukan untuk membeli minyak menjadi lebih banyak. Lantaran biaya impor jadi lebih tinggi. Beban tersebut bisa diringankan dengan penurunan harga minyak.

"Itu berpengaruh karena Rupiah lemah, biaya impor juga jadi tinggi," kata Rangga, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Rangga mengungkapkan, penurunan harga minyak dunia menjadi pisau bermata dua bagi Indonesia. Di sisi lain menguntungkan karena Indonesia impor minyak bisa lebih murah namun di sisi lainnya merugikan karena pendapatan dari sektor migas menurun drastis.

"Sebenernya juga penurunan harga minyak itu pisau bermata dua buat Indonesia," tutur Rangga.

Namun, pemerintah memberikan sinyal kebijakan baru soal harga BBM bersubsidi. Hal itu mengingat harga minyak dunia terus merosot.

Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil tengah menggodok tiga opsi kebijakan terkait harga BBM. Hanya saja Sofyan hanya memberikan dua bocoran dari kebijakan tersebut, yakni penurunan harga BBM subsidi dan subsidi tetap dengan varian tertentu.

"(Penurunan harga BBM subsidi) salah satunya, juga subsidi tetap dengan varian. Kita akan lihat dan hitung semuanya. Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah ada keputusan lebih permanen tentang masalah subsidi ini," tegas Sofyan.

Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah 167 poin menjadi 12.599 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin 15 Desember 2014 dari periode Jumat 12 Desember 2014 di kisaran 12.432.

Pada Selasa pagi 16 Desember 2014, berdasarkan data RTI, dolar AS makin perkasa terhadap rupiah. Rupiah sentuh level 12.911 terhadap dolar AS.  (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.