Sukses

Jusuf Kalla: Rupiah Masih Lebih Bagus Dibanding Ringgit & Yen

Pelemahan rupiah tersebut seharusnya justru menjadi potensi bagi para penggusaha nasional yang berorientasi ekspor.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengungkapkan, pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini belum seberapa jika dibanding dengan pelemahan yang terjadi dengan pelemahan nilai tukar beberapa negara lain. Oleh sebab itu, Jusuf kalla meminta agar masyarakat tidak perlu resah.

Menurut Jusuf Kalla, jika dihitung dari awal tahun, pelemahan nilai rukar rupiah terhadap dolar AS hanya sebesar 4 persen saja. "Kalau Jepang lebih besar, negara itu sampai 40 persen. Malaysia lebih-lebih lagi," terangnya JK usai membuka Munas PMI ke XX, di JCC, Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Menurutnya, pelemahan rupiah tersebut seharusnya justru menjadi potensi bagi para penggusaha nasional yang berorientasi ekspor.  Artinya, dengan penguatan dolar AS tersebut barang-barang ekspor menjadi lebih mahal.

"Impor juga mahal. Jadi orang akan mengimpor dan ekspornya ada insentifnya. Itu mekanisme menekan defisitnya," imbuhnya.

Jusuf Kalla pun meminta kepada masyarakat untuk tidak resah dengan pelemahan tersebut. Pasalnya, hanya ada beberapa barang saja yang mengalami kenaikan harga karena pelemahan rupiah tersebut.

Untuk diketahui, pada hari ini saja, rupiah terjatuh dalam. Data valuta asing Bloomberg, Selasa (16/12/2014) menunjukkan nilai tukar rupiah melemah hingga 1,73 persen dan anjlok ke level Rp 12.933 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:45 waktu Jakarta. Di awal sesi, rupiah mencatatkan penurunan tajam ke level Rp 12.911 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah terus tertekan dan masih berkutat di kisaran Rp 12.743 per dolar AS hingga Rp 12.937 per dolar AS.

Sementara Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mencatat nilai tukar rupiah melemah ke level Rp 12.900 per dolar AS. Rupiah mengalami koreksi parah sebesar 301 poin dari level Rp 12.599 pada perdagangan sebelumnya. (Silvanus Alvin/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.