Sukses

Reformasi Jokowi Gagal, Pertumbuhan Ekonomi RI Terhambat

Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tak akan banya bergerak dan bertengger di kisaran 5,1 persen hingga 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah tekanan kondisi global yang tengah terjadi saat ini, Advisor for the Asia and Pacific Department dari IMF, David Cowen memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam waktu dekat (near-term) masih tak akan banya bergerak dan bertengger di kisaran 5,1 persen hingga tahun depan. Meski begitu, Cowen mengingatkan, Indonesia bisa gagal memenuhi proyeksi tersebut.

"Dari perspektif kami, pertumbuhan akan berada di kisaran 5,1 persen, meski bisa lebih tinggi jika bicara medium-term. Tapi ada potensi pelemahan dari angka tersebut jika rencana reformasi yang selama ini digaungkan tidak terealisasi," papar Cowen di Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Bersama tim yang dipimpinnya, Cowen mengidentifikasi sejumlah prioritas kunci yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Dia memandang, pemerintah yang baru telah melakukan sejumlah rencana kebijakan near-term sesuai rencana.

Cowen mengatakan, pemerintah telah memenuhi janjinya untuk memangkas subsidi BBM demi melakukan penghematan negara. Apalagi mengingat belanja modal Indonesia masih terbilang rendah.

"Belanja modal dari pengalahan subsidi BBM sangat penting dalam membantu pembangunan infrastruktur," ujarnya.

Tapi tentu saja, tidak semua pengalihan dana subsidi BBM harus dialihkan ke sektor infrasktur mengingat pendapatan minyak dan gas di Indonesia yang sangat besar. Dana tersebut juga harus bisa digunakan untuk menutupi gap utang pemerintah.

Pemerintah juga mendapatkan keuntungan dari pemangkasan subsidi harga BBM mengingat harga minyak dunia kini sedang turun.

"Jika pemerintah Indonesia ingin meningkatkan anggaran modalnya hingga dua persen dari PDB, pemerintah harus mencoba menghasilkan pendapatan dari berbagai sumber lain seperti meningkatkan pajak," tandasnya. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini