Sukses

Harga Minyak Terhempas, Premium Rp 8.500 per Liter Tanpa Subsidi

Harga BBM subsidi jenis premium yang dibanderol Rp 8.500 per liter sudah mencapai keekonomian alias tanpa subsidi.

Liputan6.com, Jakarta - Harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis premium yang dibanderol Rp 8.500 per liter sudah dalam itungan pas. Patokan harga jual ini mencermati penurunan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Direktur PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang mengatakan, harga jual BBM jenis premium Rp 8.500 per liter sudah dapat dikatakan tanpa tanggungan pemerintah lagi atau disubsidi. Pasalnya, kurs rupiah terperosok hingga menyentuh Rp 12.700 per dolar AS, sementara harga minyak dunia terjatuh sangat dalam ke level di bawah US$ 60 per barel.

Pemerintah dan Pertamina menghitung harga jual BBM berdasarkan realisasi rata-rata kurs rupiah dalam kurun waktu tertentu. Dan didapat kurs rupiah pada angka Rp 12.500 per dolar AS

Sedangkan harga minyak mentah dunia kembali turun di mana minyak berjangka Brent jatuh mencapai level di bawah US$ 60 per barel dalam lima berturut-turut, sementara minyak mentah AS sedikit lebih tinggi dengan posisi di atas US$ 55 per barel.

"Kalau kursnya Rp 12.500 per dolar AS, harga Premium sekarang ini Rp 8.500 per liter sudah impas," tegas Ahmad di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (17/12/2014) malam.

Sebelumnya, pemerintah mengaku tak sepeser pun mereguk keuntungan dari kenaikan harga BBM subsidi di tengah penurunan harga minyak mentah di pasar internasional.

Jika dilihat, harga BBM jenis pertamax atau yang beroktan 92 telah mencapai Rp 9.950 per liter seiring dengan merosotnya harga minyak dunia. Meki sudah tergerus harganya, namun Pertamina belum memastikan apakah bakal menaikkan level premium ke spesifikasi oktan yang lebih tinggi 92 seperti pertamax.

"Kebijakan itu ada di pemerintah. Kalau ditetapkan itu, ya kita ikut saja," ujarnya. (Fik/Ndw)

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan  Djalil mengungkapkan, pemerintah tengag menggodok tiga opsi kebijakan terkait harga BBM baru.

Hanya saja Sofyan hanya memberikan dua bocoran dari kebijakan tersebut, yakni penurunan harga BBM subsidi dan subsidi tetap dengan varian tertentu.

"(Penurunan harga BBM subsidi) salah satunya, juga subsidi tetap dengan varian. Kita akan lihat dan hitung semuanya. Mudah-mudahan akhir bulan ini sudah ada keputusan lebih permanen tentang masalah subsidi ini," tegas Sofyan.  (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini