Sukses

Sentimen The Fed Masih Kuasai Wall Street

Pemicu dari penguatan Wall Street karena memang data-data ekonomi Amerika menunjukkan perbaikan dalam beberapa bulan terakhir.

Liputan6.com, New York - Wall Street mengirim Indeks Standard & Poor 500 mencetak rekor tertinggi dalam hampir dua tahun terakhir. Sebagian bursa saham global juga masih mencetak rally terimbas janji Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserved (The Fed) yang masih akan menunggu waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga.

Mengutip Blooomberg, Jumat (19/12/2014), Indeks S&P 500 menguat 2,4 persen menjadi 2.062,14 pada pukul 16.00 waktu New York, AS. Kenaikan terbesar dalam satu hari sejak Januari 2013. Indeks S&P 500 telah naik sebesar 4,5 persen dalam dua hari terakhir, terbesar sejak November 2011.

Analis BlackRock Inc, Russ Koesterich menjelaskan, selama ini The Fed selalu memberikan sentimen negatif untuk indeks. Tetapi kali ini berbeda. "Sudah saatnya para pelaku pasar melihat bahwa ini saat ini sudah saatnya untuk rebound setelah beberapa hari mengalami kerugian yang cukup besar," jelasnya.

Indeks MSCI All Country Worrld melonjak 2 persen dan saham-saham di negara-negara berkembang naik 1,8 persen. Indeks Stoxx Euro 600 naik 3 persen, terbesar dalam tiga tahun ini.

Saham-saham di Wall Street kembali menguat dari pelemahan selama tujuh hari berturut-turut karena sentimen harga minyak dunia. Penurunan selama satu minggu lebih tersebut terhapuskan dalam dua hari terakhir.

Pemicu dari penguatan Wall Street karena memang data-data ekonomi Amerika menunjukkan perbaikan dalam beberapa bulan terakhir. Data payrolls naik 321 ribu pada bulan lalu, kenaikan terbesar dalam hampir tiga tahun ini.

Data penjualan ritel juga mengalami kenaikan sebesar 0,7 persen, terbesar dalam delapan bulan terakhir. Klaim pengangguran juga mengalami penurunan sebesar 6.000 menjadi 289 ribu dalam pekan yang berakhir pada 13 Desember kemarin.

"Tidak ada alasan yang mendasari Indeks S&P 500 tidak mengalami kenaikan ke level yang lebih tinggi," tambah Analis Ashburton, Jersey, AS, Jonathan Aldrich-Blake. (Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.