Sukses

Harga Emas Bakal Berkilau di 2015

Peningkatan permintaan emas dari China dan India, dua konsumen emas terbesar di dunia, diprediksi mampu mengembalikan sinar emas pada 2015.

Liputan6.com, New York - Peningkatan permintaan emas dari China dan India, dua konsumen emas terbesar di dunia, diprediksi mampu mengembalikan kemilau harga emas pada 2015. Hal itu mengingat sepanjang tahun ini pergerakan harga emas tampak tak terlalu baik.

"Permintaan emas fisik di China dan India sempat menurun sepanjang 2014 di tengah tingginya harga saham di China dan kebijakan pengendalian harga emas di India," ungkap pakar strategi komoditas ANZ, Victor Thianpiriya melansir laman CNBC, Jumat (19/12/2014).

Namun dua hambatan tersebut telah berakhir di masing-masing negara dan membuat permintaan emas meningkat menghadapi 2015. Di china, permintaan emas akan kembali karena harga saham mulai menurun.

Thianpiriya mengatakam, harga emas akan naik ke level US$ 1.280 per ounce pada 2015, naik dari US$ 1.200 per ounce saat ini.

"Permintaan yang kuat pada 2013 dan saat memasuki 2014 membuat pasokan emas yang signifikan di China. Ini menyebabkan berkurangnya impor pada pertengahan 2014 yang telah membantu menaikkan harga saham," jelasnya.

Sementara di India, penghapusan pembatasan impor emas pada akhir November diharapkan dapat mengurangi tingkat penyelundupan dan meningkatkan ekspor legal. Para pedagang tak diharuskan lagi mengekspor 20 persen dari seluruh emas yang diimpor ke dalam negari.

"Ini merupakan perubahan signifikan di pasar emas India dan membuka seluruh saluran impor di sana," jelas Thianpiriya.

Meski begitu, tentu saja masih ada kemungkinan pembatasan jika impor emas telah melampaui kuota yang ditentukan pemerintah.

Meskipun penguatan dolar telah mengikis kemilau harga emas tahun ini, dia yakin permintaan emas akan membantu mengatasi goncangan dari penguatan dolar tahun depan.

Penguatan dolar memang dapat berdampak negatif pada harga emas karena membuat logam mulia tersebut tampak lebih mahal bagi para pembeli yang menggunakan mata uang asing.

Analis Fat Prophets David Lennox mengatakan, meski indeks dolar menguat, tapi kini lajunya tak terlalu cepat. Itu dapat memberika dorongan terhadap pergerakan harga emas tahun depan.

Selain itu festival Dhanteras dan Diwali di India diprediksi akan meningkatkan permintaan dan menjadi dorongan lain bagi kenaikkan harga emas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas