Sukses

Jenius dan Hidup Kaya, Leopold-Loeb Terobsesi Jadi Pembunuh

Nathan Leopold dan Richard Loeb, dua pria yang lahir dari keluarga kaya dan memiliki kecerdasan luar biasa, namun jadi pembunuh.

Liputan6.com, New York - Berasal dari keluarga kaya dan terpandang dengan kemampuan intelektual di atas rata-rata ternyata dapat juga berubah menjadi bencana.

Adalah Nathan Leopold dan Richard Loeb, dua pria yang lahir dari keluarga serba berkecukupan dan memiliki kecerdasan luar biasa, namun berakhir sebagai pembunuh.

Terobsesi untuk melakukan kejahatan yang sempurna, pada 1924, keduanya tega membunuh remaja berusia 14 tahun, Bobby Franks, tetangga Loeb.

Keduanya mempersiapkan rencana pembunuhan tersebut selama 7 bulan agar bisa menciptakan kejahatan yang sempurna.

Kedua sahabat yang bertemu saat menempuh pendidikan di University of Chicago itu bahkan menyiram air keras ke wajah Franks setelah membunuhnya. Itu semua agar tak ada yang mengenali Franks.

Leopold dan Loeb juga sempat mengirimkan ancaman pada Jacob Franks, ayah bocah tersebut. Dia juga memberitahu bahwa Franks tengah menjadi sanderanya.

Sebenarnya bagaimana latar belakang Leopold dan Loeb hingga keduanya tega melakukan pembunuhan keji pada Booby Franks?.

Bagaimana keduanya bisa begitu kompak dan akhirnya tertangkap? Berikut ulasan singkatnya seperti dilansir dari Crime Library, Biography dan The Richest, Jumat (19/12/2014):

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kehidupan Nathan Leopold dan Richard Loeb

Nathan Freudenthal Leopold Jr., lahir pada 19 November 1904 di Chicago, Illinois. Leopold merupakan anak dari imigral asal Jerman yang membangun kekayaannya di Amerika Serikat.

Tak hanya beruntung lahir dari kaya raya, Leopold juga dianugarehi kemampuan intelektual yang luar biasa. Dilaporkan tingkat IQ nya berada di level 210, dan sudah mampu mengucapkan kata pertamanya di usia 4 bulan.

Kecerdasannya membuat dia tampak berbeda dengan murid lain. Kekayaan keluarga dan kecerdasan yang dia miliki membuatnya sangat sulit berteman di sekolah hingga keluarga akhirnya mengirimkan Leopold ke private Harvard School di mana kualitas pendidikannya semakin meningkat.

Sementara Richard Albert Loeb lahir pada 11 Juni 1905 di Chicago. Loeb juga terlahir dari keluarga super kaya dengan ayah yang berprofesi sebagai pengacara. Loeb sangat cerdas berhak didikan para pengasuhnya yang sangat keras.

Dia bahkan sudah diterima di perguruan tinggi saat masih berusia 14 tahun karena kecerdasannya. Entah hasil pemberontakan psikologis dari tekanan disiplin para pengasuh, Loeb menunjukkan sikap yang berbeda sejak kecil.

Loeb tampak sinis dan senang membual. Dia juga senang berfantasi mengenai aksi kriminal hebat sejak kanak-kanak.

3 dari 4 halaman

Bertemu dan Berkomplot Membunuh Teman

Leopold dan Loeb merupakan pasangan hebat secara psikologis. Keduanya sangat brilian tapi secara sosial diacuhkan. Leopold akhirnya terpikat dengan ketampanan dan cara berpikir Loeb.

Sementara Loeb akhirnya menemukan alter ego yang tepat untuk fantasinya berbuat kejahatan. Pada 1921, keduanya semakin dekat. Setelah lulus kuliah, Leopold dan Loeb kembali ke Chicago dan semakin tidak terpisahkan.

Loeb lantas mengajak Leopold mewujudkan fantasinya mengenai kejahatan sempurna. Setelah 7 bulan menyusun rencana, Loeb dan Leopold benar-benar melancarkan aksinya, menyewa mobil dengan nama palsu, mengganti plat nomor mobil dan mencari target secara acak.

Bobby Franks akhirnya menjadi korban. Diminta naik ke atas mobil, kepala Franks lantas dipukul dan Loeb menutupi tubuhnya dengan selimut di jok belakang mobil.

Keduanya lantas menyiram wajah Franks dengan air keras agar tak ada yang mengenalinya. Saat hendak membuang mayat Franks, Loeb menghubungi ayah Franks yang ternyata langsung melapor polisi.

4 dari 4 halaman

Dibekuk polisi dan mendekam di penjara

Tanpa perlawanan berarti, Loeb tiba-tiba mengakui aksinya saat polisi menginterogasi dirinya. Dia menuding Leopold sebagai otak dari pembuhunan tersebut.

Keluarga Leopold dan Loeb lantas merekrut pengacara terbaik untuk menyelamatkan keduanya di persidangan. Pada 24 September 1924, keduanya dibebaskan dari tuntutan hukuman mati tapi dihukum penjara seumur hidup lantaran aksi pembunuhannya.

Masing-masing mendapatkan tambahan hukuman 99 tahun penjara atas aksi penculikannya.

Saat menjalankan hukuman di penjara, Loeb tewas diserang dan dibunuh teman satu selnya, James Day. Tewasnya Loeb lantaran Day menuding pria tersebut hendak melakukan pelecehan seksual padanya.

Sementara Leopold akhirnya dibebaskan pada Maret 1958. Dia lantas pindah ke Puerto Rico di mana dia mengajar matematika di University of Puerto Rico dan juga mempublikasikan sebuah buku.

Pada 1961, dia menikah dengan janda bernama Trudi de Queveda. 10 tahun kemudian, Leopold meninggal karena diabetes dan serangan jantung. (Sis/Nrm)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.