Sukses

Jumlah Temuan Produk Pangan Kedaluwarsa Bertambah

Kesulitan pengamanan terhadap distribusi membuat jumlah produk pangan kedaluwarsa semakin meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan telah menemukan sebanyak 49.647 kemasan produk pangan kedaluwarsa hingga 19 Desember 2014. Angka tersebut merupakan angka tertinggi diantara temuan produk bermasalah lainnya sepanjang 2014.

Kepala Badan POM Roy Sparringa mengungkapkan, temuan itu meningkat dibanding tahun sebelumnya sebanyak 31.604 kemasan. Peningkatan produk pangan kadaluwarsa, diakuinya karena sulit melakukan pengamanan pada distribusi.

"Kami dengan ritel anggota Asosiasi Penguasa Ritel Indonesia (Aprindo)mereka siap. Tapi anggota non Aprindo lebih banyak terutama perusahaan dagang (PD). Ini yang sebarkan pasar trasidional. Ini sulit," kata dia di Jakarta, Senin (22/12/2014).

Dengan temuan itu, dia mengaku akan menjalin koordinasi lebih mendalam dengan kementerian terkait. "Saya akan bicara dengan Kementerian Perdagangan. Kami catat bagaimana hal itu bisa ditangani," tutur Roy.

Sebagai informasi, BPOM telah telah menemukan 2.939 item produk bermasalah (72.814 kemasan) dengan nilai Rp 2,9 miliar. Selain pangan kedulawarsa, Badan POM menemukan juga 635 item (15.483 kemasan) pangan merupakan produk  tanpa izin edar (TIE).

Kemudian 1.558 item (49.647 kemasan) pangan kedaluwarsa, 551 item (5.199 kemasan) pangan rusak, 192 item (2.433 kemasan) pangan Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) label, dan 3 item (52 kemasan) pangan dengan label tanpa bahasa Indonesia.

"Jangan dilihat kecil, ini fenomena gunung es. Saya percaya dan kita harus sampaikan publik, produk ini berisiko kesehatan," ujar dia. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini