Sukses

Saham Teknologi Picu Wall Street Menguat

Sentimen sektor saham teknologi dan pernyataan pimpinan bank sentral Amerika Serikat beri tenaga ke Wall Street di awal pekan ini.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat selama empat sesi perdagangan saham di awal pekan ini dengan indeks saham S&P cetak rekor dibantu sektor saham teknologi.

Sementara itu, harga minyak dunia melanjutkan pelemahan menekan sektor saham energi. Pada penutupan perdagangan saham, Senin  (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 155,09 poin (0,87 persen) ke level 17.959,89.

Indeks saham S&P 500 naik 7,95 poin atau 0,38 persen ke level 2.078,6. Penguatan indeks saham juga diikuti indeks saham Nasdaq menanjak 16,04 poin atau 0,34 persen menjadi 4.781,4.

Sentimen harga minyak masih mempengaruhi bursa saham. Pernyataan pejabat Arab Saudi soal OPEC tidak akan memotong produksi minyak telah membuat harga minyak makin tertekan.

Hal itu berdampak terhadap sektor saham energi. Indeks S&P 500 sektor saham energi melemah 1,2 persen. Saham-saham energi yang tertekan antara lain saham Chevron Corp turun 1 persen menjadi US$ 111,76, sementara saham Halliburton Co melemah 2,2 persen menjadi US$ 39,61.

"Penurunan harga minyak bukan berarti telah stabil dan menemukan level terendah. Dengan level sekarang cukup nyaman, akan tetapi saya tidak yakin untuk menawar saham energi terutama minyak," kata Rex Macey, Chief Allocation Officer Wilmington Trust Investment Advisors, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (23/12/2014).

Kenaikan indeks saham acuan AS juga didorong saham teknologi. Saham Facebook Inc dan Intel Corp naik lebih dari 2 persen. Selain itu, pernyataan pimpinan bank sentral AS/The Federal Reserve Janet Yellen, yang pihaknya akan sabar mempertahankan suku bunga acuan hingga kuartal I 2015 masih berdampak positif ke bursa saham.

Meski demikian, sejumlah data ekonomi AS yang keluar hari ini kurang baik. Data pembelian rumah turun lebih dari yang diperkirakan pada November 2014. Hal itu terutama pembelian residensial yang masih berjuang dari pemulihan.

Selain itu, indeks VIX yang mengukur kecemasan investor juga naik di atas 20. Kenaikan kecemasan investor ini sepertinya menunjukkan The Fed semakin mendekati untuk menaikkan suku bunga acuannya. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini