Sukses

Komentar Menteri Negara OPEC Bikin Harga Minyak Kembali Lesu

Harga minyak dunia kembali merosot didorong pernyataan sejumlah menteri OPEC terkait produksi minyak.

Liputan6.com, New York - Harga minyak dunia kembali merosot pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) didorong pernyataan sejumlah menteri OPEC untuk tetap mempertahankan produksi. Hal itu mendorong aksi jual pelaku pasar.

Di New York Mercantile Exchange, harga minyak light sweet untuk pengiriman turun 3,06 persen menjadi US$ 55,38 per barel. Harga minyak Brent di ICE futures melemah 2,04 persen menjadi sedikit di atas US$ 60 per barel.

Di sebuah riset, analis komoditas Barclays menyatakan, penurunan harga minyak mentah mungkin belum berakhir. Bahkan harga energi diperkirakan tetap rendah hingga akhir 2015.

Adapun pernyataan sejumlah menteri negara pengekspor minyak (OPEC) telah mempengaruhi harga minyak di awal pekan. Menteri Energi Saudi Arabia, Ali al-Naimi menuturkan, negara teluk Persia akan mempertahankan produksi minyak, dan bahkan hingga mendapatkan klien baru. Komentar itu menandakan produsen minyak terbesar di dunia tak mungkin memangkas produksinya.

Di akhir pekan lalu, para pejabat negara teluk membela keputusan negara OPEC untuk menjaga pagu produksi minyak. Mereka juga menyalahkan produsen non OPEC saat produksi minyak melimpah.

Menteri energi Saudi Arabia menyalahkan kurangnya koordinasi antara produsen non-OPEC bersama spekulan, dan informasi yang menyesatkan. Hal itu membuat harga minyak semakin tertekan.

"Kelebihan pasokan akan tetap terjadi, karena negara-negara OPEC tetap mempertahankan produksi. Kecuali mereka terus memiliki pangsa pasar dengan menghilangkan persaingan dari produsen shale gas AS," tutur Phil Flynn, Senior Market Analyst Price Futures Group, seperti dikutip dari Marketwatch, Selasa (23/12/2104). (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.