Sukses

Kluster Usaha Dongkrak Volume dan Kualitas Produksi di Jateng

Bank Indonesia melakukan program pendampingan sosial terhadap beberapa kluster usaha.

Liputan6.com, Semarang - Pembentukan kluster usaha di beberapa daerah di Jawa Tengah dinilai mampu mendongkrak volume dan kualitas produk daerah tersebut. Hal ini pun dipandang memberi efek positif bagi pertumbuhan ekonomi di propinsi ini. 

Sebab itu, Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah V Jateng-DIY Iskandar Simorangkir, mengaku pihaknya juga melakukan program pendampingan sosial terhadap beberapa kluster usaha. Pendampingan itu diharapkan mampu mendongkrak hasil produksi dari cluster binaan. 
 
"Beberapa kluster sudah dikembangkan oleh BI Kanwil V. Misalnya kluster padi di Bawen, kluster ikan air tawar di Kabupaten Magelang, kluster sapi perah dan potong di Kabupaten Semarang, dan kluster tanaman obat juga di Kabupaten Semarang," kata Iskandar Simorangkir kepada Liputan6.com, Selasa (23/12/2014).
 
Dijelaskan Iskandar, sebelum ada pendampingan, produksi padi untuk setiap hektarnya hanya mencapai 5,013 ton. Sedangkan setelah mengikuti program pendampingan sosial BI produksi menjadi 6,75 hektar per ton.
 
"Ada peningkatan produksi hingga 34,67 persen, pencapaian ini sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah," jelas dia.
 
Kluster-kluster yang ada itu diharapkan akan diikuti pembentukan cluster bidang lain di daerah-daerah yang belum menjadi binaan.
 
Dengan demikian perlu keterlibatan semua pihak untuk melakukan pendampingan sosial sehingga bisa mendongkrak hasil produksi mereka.
 
"Multiplier efek dari keberadaan cluster ini sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah," katanya. 
 
Sebelumnya Deputi Kepala BI Kanwil V Jateng-DIY Marlison Hakim mengatakan kluster sapi semakin hari semakin memperlihatkan pencapaian yang memuaskan. Pencapaian tersebut di antaranya ada peningkatan aspek kelembagaan peternak dan aspek finansial pembiayaan.
 
"Dari aspek kelembagaan peternak misalnya dari sisi kelompok tani sudah terbentuk, terlihat dari jumlah kelompok tani yang semakin banyak baik untuk petani sapi perah maupun potong. Sehingga hal ini memudahkan bank memberi fasilitas pembiayaan," kata Marlison.(Nrm)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini