Sukses

Cara Pemerintah dan Pelaku Usaha Pasar Modal Jaga Ekonomi RI

Pemerintah akan berkoordinasi dengan BI dan OJK untuk memberikan kelonggaran bagi pelaku usaha pasar modal untuk menunjang ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dan para broker dari perusahaan sekuritas bertatap muka untuk membahas proyeksi ekonomi khususnya di pasar modal pada tahun depan. Dari pertemuan ini, pemerintah dan broker saling memberi kritik serta saran demi kemajuan pembangunan ekonomi Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Fiskal dan Moneter Kemenko Perekonomian, Bobby Hamzar Rafinus mengatakan, pemerintah menggali masukan dari pelaku usaha pasar modal untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi selama lima tahun ke depan.

"Menteri Keuangan memberi penjelasan masalah fiskal, gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat faktor eksternal, dan persoalan APBN yang sudah di adress," tutur dia usai Briefieng dengan para Direktur Utama Sekuritas di Jakarta, Selasa (23/12/2014).

Pemerintah, lanjutnya, akan menekan anggaran belanja subsidi pada tahun depan dan mengalihkannya ke belanja infrastruktur yang sangat siginifikan. "Kita juga ingin memberikan kebijakan yang baik untuk mendukung pasar modal Indonesia," ucap dia.

Bobby menambahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dalam sambutannya menyampaikan masih kecilnya kontribusi pasar modal dalam pembiayaan segala sektor. Hal ini berbanding jauh dengan negara tetangga.

"Sedangkan pelaku pasar modal juga mengeluhkan banyak ketentuan yang menyebabkan mereka tidak berkembang leluasa karena persoalan pajak dan ketentuan pasar modal lain," ujarnya.

Dalam hal ini, Menko Perekonomian berharap mendapat masukan tertulis dari para pelaku usaha pasar modal dan segera ditindaklanjuti melalui rapat bersama Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia (BI).

"Kita akan rapatkan dengan BI dan OJK supaya memberi kelonggaran bagi pelaku usaha pasar modal guna menunjang perekonomian kita. Yang penting lebih banyak good policy untuk mengejar pertumbuhan tinggi dengan kebijakan yang baik," pungkas Bobby. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini