Sukses

Top 5 Bisnis: Premium RI Diracik Malaysia Paling Bikin Penasaran

BBM berkadar RON 88 atau dikenal Premium ternyata diolah terlebih dahulu di kilang Malaysia, sebelum masuk ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Sedikit demi sedikit, pemerintah melalui Tim Reformasi Tata Kelola Migas menelusuri proses impor bahan bakar minyak (BBM) yang kini menuai kontroversi.

Kabar mengejutkan terbaru, dari dokumen penerimaan barang impor yang ditunjukkan Faisal terkuak, BBM  berkadar RON 88 atau dikenal Premium ternyata diolah terlebih dahulu di kilang Malaysia, sebelum masuk ke Indonesia.

Ini kabar yang tentu tak banyak orang tahu. Artikel perihal ini pun menuai penasaran pembaca Liputan6.com. Berikut daftar lengkap artikel yang paling banyak dicari, Kamis (25/12/2014):

1. Sebelum Masuk RI, Ternyata Premium Diracik Dulu di Malaysia

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri membongkar aksi impor bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium yang dilakukan anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Trading Energy Limited (Petral).

Dari dokumen penerimaan barang impor yang ditunjukkan Faisal terkuak, BBM  berkadar RON 88 atau dikenal Premium ternyata diolah terlebih dahulu di kilang Malaysia, sebelum masuk ke Indonesia.

2. Faisal Basri Bongkar Rahasia Petral soal Impor Premium

Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi Faisal Basri membongkar aksi impor bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium yang dilakukan anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Trading Energy Limited (Petral).

Dari dokumen penerimaan barang impor yang ditunjukkan Faisal membantah pernyataan bahwa selama ini Indonesia tidak mengimpor premium yang beroktan (RON) 88.

3. Rupiah Jadi Mata Uang yang Paling Cepat Bangkit

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil meminta pengusaha dalam negeri untuk tidak mengkhawatirkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu terakhir.

Dia menyatakan, pelemahan yang terjadi ini bukan akibat masalah di dalam negeri, melainkan karena gejolak yang terjadi di negara lain.

4. Dua Sektor Ini Jadi Fokus Jokowi di 2015

Presiden Joko Widodo‎ sore ini memanggil semua menteri dalam Kabinet Kerja untuk menggelar Sidang Kabinet Paripurna membahas mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015.

Dalam pertemuan tersebut ada dua hal yang ditekankan Jokowi dalam penyusunan RAPBNP 2015 dalam hal alokasi anggarannya.

5. 2 Mata Uang Asia Diprediksi Paling Perkasa Tahun Depan

Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) kini tengah bersiap-siap menaikkan suku bunganya yang diprediksi akan dilakukan pada Juli 2015.

Aksi The Fed kemungkinan besar memicu perbedaan antara bank sentral di Asia dalam menentukan arah kebijakannya dan membuat mata uang di kawasan tersebut bergerak variatif tahun depan.(Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.