Sukses

Di Bawah Tekanan, Thailand Pangkas Proyeksi Ekonomi 2015

Sejak akhir 2013 hingga sepanjang 2014, perekonomian Thailand terus dirudung berbagai tekanan, termasuk konflik politik yang dihiasai protes

Liputan6.com, Bangkok - Sejak akhir 2013 hingga sepanjang 2014, perekonomian Thailand terus dirudung berbagai tekanan, termasuk konflik politik yang dihiasi banyak protes keras.

Lantaran berbagai tekanan yang diterima, Bank Sentral Thailand mengumumkan bahwa ekonomi Thailand akan menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun ini dan mengalami sedikit perkembangan pada 2015.

Meski begitu volume ekspor yang berperan sebagai mesin pendorong pertumbuhan terus merekah di akhir tahun.

Mengutip laman CNBC, Minggu (28/12/2014), akhir pekan lalu, Bank Sentral Thailand memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2014 dari 1,5 persen menjadi 0,8 persen. Begitu pula dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2014 dipangkas dari 4,8 persen menjadi 4 persen.

Sepanjang tahun ini, ekspor negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini telah merosot 0,5 persen. Bahkan Bank Sentral Thailand memprediksi ekspor tahun depan hanya akan tumbuh satu persen dari perkiraan empat persen sebelumnya.

Data perdagangan November yang dirilis pada Jumat menunjukkan betapa parahnya ekspor Thailand.

Kementerian Perdagangan Thailand melaporkan, ekspor yang berjumlah 60 persen dari PDB negara tersebut, mengalami kontraksi satu persen dari 2013. Angka tersebtu jauh lebih buruk dibandingkan penguatan 3,6 persen yang diprediksi para ekonom.

Kemerosotan ekspor merupakan dampak dari kekuatan tentara yang terpusat pada Mei saat menghalau para pengunjuk rasa. Sementara sektor pariwisata juga ikut terkena hantaman kerusuhan domestik yang terjadi.

"Ekonomi Thailand menunjukkan pemulihan yang jauh lebih lambat daripada prediksi lantaran lambannya ekspor. Apalagi ekonomi global tumbuh lebih lambat dari perkiraan," ungkap Asisten Gubernur Bank Sentral Thailand, Mathee Supapongse.

Penundaan sejumlah proyek investasi umum juga menyebabkan lambannya pertumbuhan investasi privat, yang memang sudah tertekan lambatnya pemulihan permintaan domestik.

Bank Sentral Thailand tercatat merevisi proyeksi pertumbuhan ekonominya setiap tiga bulan sekali. Secara bertahap, pihaknya terus memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 2014 dan 2015.(Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini