Sukses

BI Prediksi Inflasi Desember Tertinggi di Tahun Ini

Pergerakan angka inflasi sekira 2,1 persen sampai 2,2 persen sudah terlihat di pekan ketiga bulan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Desember ini akan bergerak di kisaran 2,1 persen sampai 2,2 persen. Apabila tidak terkendali, maka secara tahunan, Indonesia akan mencatatkan inflasi di atas 8 persen.

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengungkapkan, pergerakan angka inflasi sekira 2,1 persen sampai 2,2 persen sudah terlihat di pekan ketiga bulan ini. Angka ini berdasarkan hasil survei BI.

"Jadi inflasi Desember 2015 ada di kisaran 2,1 persen sampai 2,2 persen. Merupakan angka tertinggi di tahun ini," ucap dia usai Rakor Inflasi di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (29/12/2014).

Menurutnya, prediksi inflasi ini masih akan disumbang dari dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar 0,6 persen serta gejolak harga bahan pangan maupun harga yang diatur pemerintah (administer price).

"Dampak kenaikan harga BBM di November belum terlalu besar. Makanya berimbas besar di Desember ini, karena ada juga momen Natal dan Tahun Baru yang memberi tekanan pada laju inflasi, termasuk administer price dan volatile food," terang dia.

Dengan begitu, Agus memproyeksikan, inflasi secara tahunan di 2014 akan melampaui 8 persen. "Tapi masih ada beberapa hari untuk upaya pengendalian. Karena kalau nggak bisa dijaga, inflasi secara Yoy mencapai 8,1 persen hingga 8,2 persen," tutur dia.

Agus Martowardojo bersama pemerintah hari ini menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) inflasi menjelang tutup tahun 2014.

Selain mantan Menteri Keuangan itu, hadir pula Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil dan lainnya.

"Tadi dalam rakor kami menyampaikan tentang kondisi akhir 2014 dan 2015 serta perencanaannya. Kami menyambut baik koordinasi ini di level pusat dan melibatkan Pemerintah Daerah, serta khususnya terkait dengan transportasi," pungkas dia.(Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.