Sukses

Pendapatan RI dari Sektor Migas Tak Capai Target

Harga minyak dunia turun membuat pendapatan negara dari sektor hulu migas tak mencapai target APBN-P 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat pendapatan negara dari sektor hulu migas  migas 2014 tak mencapai target Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), karena penurunan harga minyak dunia.

Kepala Humas SKK Migas, Rudianto Rimbono mengungkapkan, pendapatan dari sektor hulu migas tahun ini hanya mencapai US$ 28,332 juta, sedangkan target APBN-P sebesar US$ 29,67 miliar. "Pendapatan sudah temasuk harga minyak turun akhir tahun," kata Rudi, di Jakarta, Selasa (30/12/2014).

Menurut Rudi, harga minyak dunia yang anjlok tidak berpengaruh banyak pada pencapaian pendapatan negara dari sektor hulu migas. Lantaran, penurunan harga minyak terjadi saat akhir tahun.

"Tidak signifikan turunnya, target 29 miliar koma sekian, ke 28, sekian kecil perbedaanya," ungkapnya.

Selain target pendapatan, target produksi minyak juga tak tercapai pada 2014. Rudi menuturkan, realisasi lifting  minyak sebesar 794 ribu barel per hari (bph) pada 2014 sementara target APBN-P 2014 sebesar 818 bph.

"Pada 2014, produksi kita untuk minyak mencapai 97 persen dari target APBNP," pungkasnya. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.