Sukses

Neraca Perdagangan November Defisit US$ 420 Juta

BPS mencatatkan ekspor Indonesia mencapai US$ 13,62 miliar pada November 2014 atau turun 11,29 persen dibandingkan ekspor Oktober 2014.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia  mencapai US$ 13,62 miliar pada November 2014 atau turun  11,29 persen dibanding ekspor Oktober 2014.

Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, ekspor tersebut terdiri dari non migas November 2014 mencapai US$ 11,51 miliar, atau turun 10,64 persen dibanding Oktober 2014. Hal ini yang menyebabkan ekpor November 2014 mengalami penurunan. "Sementara dibanding November 2013 turun 12,62 persen," kata Suryamin, di Jakarta, Jumat (2/1/2015).

Ia mengungkapkan, penurunan terbesar ekspor non migas November 2014 terhadap Oktober 2014 terjadi pada lemak dan minyak hewan nabati sebesar US$ 404,8 juta, atau 18,74 persen.

Suryamin menambahkan, untuk ekspor migas juga mengalami penurunan 14,68 persen dari bulan sebelumnya, yaitu dari US$ 2469,4 juta menjadi US$ 2.106,9 juta.

"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor hasil minyak  sebesar 50,39 persen menjadi US$ 197,0 juta, dan eskpor gas turun sebesar 15,12 persen menjadi US$ 1.157,5 juta," paparnya.

Secara kumulatif, ekspor Indonesia Januari-November 2014 mencapai US$ 161,67 miliar. Angka ini menurun 2,36 persen dibandingkan periode sama 2013. Ekspor non migas turun 1,95 persen menjadi US$ 133,69 miliar.

Ekspor non migas ke Tiongkok mencapai angka terbesar yaitu US$ 1,35 miliar pada November 2014. Disusul Jepang mencapai US$ 1,24 miliar dan Amerika Serikat sebesar US$ 1,18 miliar dengan kontribusi ketiganya mencapai 32,74 persen. Sementara itu, ekspor ke Uni Eropa sebesar US$ 1,28 miliar.

Impor Indonesia

Sementara itu, impor Indonesia mencapai US$ 14,04 miliar pada November 2014, atau turun 8,39 persen dibandingkan Oktober 2014. Demikian pula jika dibandingkan November 2013 turun 7,31 persen.

Impor non migas November 2014 mencapai US$ 10,57 miliar atau turun 10,06 persen dibandingkan Oktober 2014. Demikian bila dibanding November 2013 turun 5,73 persen. Impor migas November 2014 mencapai US$ 3,47 miliar atau turun 2,92 persen dibandingkan Oktober 2014.

Negara pemasok barang impor non migas terbesar selama November 2014 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$ 2,61 miliar atau 24,72 persen dari total impor. Disusul Jepang mencapai US$ 1,22 miliar atau 11,58 persen dari total impor, dan Thailand sebesar US$ 0,73 miliar atau 6,94 persen dari total impor.

Impor non migas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 21,64 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 9,76 persen. Adapun nilai impor golongan barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal selama Januari-November 2014 mengalami penurunan dibanding periode sama tahun sebelumnya masing-masing sebesar 3,64 persen, 3,84 persen, dan 6,86 persen.

Dengan melihat hal tersebut, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$ 0,42 miliar pada November 2014. Hal itu dipicu dari defisit sektor migas sebesar US$ 1,36 miliar. Sementara itu, neraca perdagangan sektor non migas surplus US$ 0,94 miliar. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini