Sukses

Genjot Infrastruktur, BUMN Bakal Raih Suntikan Dana Rp 30 Triliun

Pemerintah akan menggelontorkan dana Rp 30 triliun untuk BUMN agar menggenjot pembangunan infrastruktur.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyatakan ada ruang fiskal sekira lebih dari Rp 240 triliun dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan penghematan lain. Dari penghematan tersebut, puluhan triliun rupiah akan digelontorkan ke beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) infrastruktur.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil usai menghadiri Peresmian Pembukaan Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (2/1/2015).

"Kita sudah mengalokasikan di atas Rp 30 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015)," ujar dia.

Lanjut Sofyan, pemerintah masih akan menghitung kembali besaran angka suntikan modal ke perusahaan pelat merah bidang infrastruktur itu, mengingat pemerintah juga berencana untuk mengurangi dividen BUMN perbankan dan infrastruktur.

"Kita masih exercise akhir dalam rangka penyusunan APBN-P tahap finalisasi. Kita lihat lagi karena dikombinasikan juga antara mengurangi dividen dan penambahan (modal) untuk BUMN. Jd harus kita lihat nanti berapa yang ada di ruang fiskal yang bisa kita gunakan untuk itu," tegas dia.

Menurut Sofyan, pemerintah harus memilih salah satu antara pengurangan dividen atau menambah modal untuk perusahaan pelat merah bidang infrastruktur. "Nggak bisa dua-duanya," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah mendorong BUMN untuk menopang pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, jembatan, waduk, irigasi, pelabuhan, bandara dan sebagainya. Caranya dengan menyuntikkan dana kepada BUMN karya atau perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang infrastruktur.

"Pada tahun ini kita suntik (anggaran) lagi di BUMN infrastruktur, seperti PT Pelindo yang berkutat pada pelabuhan, PT Angkasa Pura pada bandara, PT Kereta Api Indonesia (KAI), BUMN Karya seperti Wijaya Karya, Hutama Karya untuk mempercepat proses pembangunan infrastruktur," jelas dia. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini