Sukses

IHSG Ditutup Naik 15 Poin di Awal Perdagangan 2015

Ada sebanyak 149 saham menguat sehingga mendorong IHSG ditutup naik 15,82 poin ke level 5.242,76.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa di awal perdagangan saham 2015. Hal itu ditunjukkan dengan IHSG bergerak di zona hijau sepanjang hari ini, dan sempat tembus level tertinggi.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (2/1/2015), IHSG menguat 15,82 poin (0,30 persen) ke level 5.242,76. Indeks saham LQ45 mendaki 0,51 persen ke level 903,13. Sebagian besar indeks saham acuan menguat pada hari ini kecuali indeks saham DBX turun 0,72 persen ke level 716,43.

Ada sebanyak 149 saham yang bergerak di zona hijau sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 136 saham sehingga menekan penguatan IHSG. Namun, 78 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham belum terlalu ramai hari ini. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 154.076 kali dengan volume perdagangan saham 5,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,49 triliun.

Pada hari ini, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 5.247,93 dan level terendah 5.230,75. Sepanjang sejarah pasar modal, IHSG sempat sentuh level tertinggi di kisaran 5.246,48 pada 8 September 2014.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham aneka industri turun 0,50 persen, sektor saham industri dasar tergelincir 0,34 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,31 persen, dan sektor saham tambang melemah 0,01 persen.

Sedangkan sektor saham konstruksi mendaki 1,53 persen, sektor saham consumer goods menguat 1,53 persen, dan sektor saham perkebunan mendaki 0,68 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing dan lokal sama kuat untuk melakukan aksi beli dan aksi jual bersih. Investor asing melakukan aksi beli dan aksi jual bersih sekitar Rp 1,6 triliun.

Di awal tahun 2015, saham-saham consumer goods dan konstruksi menggerakkan indeks saham dan top gainer. Saham INDF naik 10,37 persen ke level Rp 7.450 per saham, saham GGRM menguat 1,81 persen ke level Rp 61.800 per saham.

Sementara itu, saham ADHI menguat 2,73 persen ke level Rp 3.575 per saham, saham PWON mendaki 4,85 persen ke level Rp 540 per saham, dan saham ASRI naik 3,57 persen ke level Rp 580 per saham. Saham BUMI naik 8,75 persen ke level 87 per saham.

Sedangkan saham-saham yang menekan IHSG antara lain saham SIAP turun 8,6 persen ke level Rp 425 per saham, saham MYRX tergelincir 3,6 persen ke level Rp 670 per saham, dan saham PTBA turun 1 persen ke level Rp 12.375 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, penguatan IHSG di awal 2015 didorong oleh sejumlah faktor terutama rilis data makro ekonomi Indonesia. Pertama, rilis data inflasi 2014 masih relatif stabil meski pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Desember 2014 tercatat sebesar 2,46 persen. Sehingga inflasi tahunan mencapai 8,36 persen.

"Rilis data inflasi masih relatif stabil. Prediksi sekitar 7,9 persen, dan inflasi tahunan 8,36 persen. Jadi belum ada yang terlalu dikhawatirkan," tutur William.

Kedua, transaksi perdagangan saham tidak terlalu ramai juga mendukung IHSG. "Transaksi tidak terlalu ramai membuat naik jadi lebih mudah," kata William, saat dihubungi Liputan6.com.

Ketiga, pelaku pasar juga sedang menanti laporan keuangan perusahaan 2014. Keempat, William menambahkan, para hedge fund sedang menata portofolionya di awal tahun. (Ahm/)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.