Sukses

Awal 2015, Harga Beras dan Telur Naik di Bogor

Sejumlah harga bahan pokok mulai dari beras, telur dan sayuran naik di pasar tradisional, Bogor, Jawa Barat.

Liputan6.com, Bogor - Pemerintah telah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang mulai berlaku 1 Januari 2015. Meski demikian, hal itu tidak diikuti dengan harga komoditas di Bogor, Jawa Barat. Harga bahan pangan terutama beras dan sayuran masih tinggi.

Hal itu terjadi di Pasar tradisional Kebon Kembang, Kota Bogor. Bahkan tidak hanya sayur mayur dan beras, harga telur ayam juga naik sebesar 20 persen menjadi Rp 22.000 per kg sedangkan harga beras juga naik sekitar 7 persen.

Salah satu pedagang telur ayam, Efendi (35), mengatakan tidak tahu kenapa harga telur bisa naik. Memang harga telur dalam satu minggu ini harganya turun naik di kisaran Rp 18.000- Rp 19.000.

"Sejak dari kemarin saja harganya sudah naik jadi Rp 22 ribu, naik Rp 4 ribu. Harga itu paling tinggi sejak turunnya harga BBM. Nggak tahu saya juga kenapa bisa naik," ungkapnya di Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor, Sabtu (3/1/2015).

Sementara menurut Narsih, pedagang beras di Pasar Induk Jambu Dua Bogor mengatakan, hampir seluruh harga jenis beras mengalami kenaikan. Rata-rata kenaikan harga bervariasi dari Rp 500-Rp 1.000 per kg.

Narsih mengatakan, kenaikan harga tersebut dikarenakan memang stok beras di pasar tradisional Bogor sangat terbatas. Keterbatasan tersebut sudah terjadi sejak seminggu lalu.

"Harga beras IR 64 naik menjadi Rp8.500 dari harga awal Rp 8.000. Terus harga beras pera juga naik seribu rupiah, dari Rp 9.000 menjadi Rp 10.000," kata Narsih sambil menakar beras.

Sementara, lanjutnya, untuk harga beras rojolele naik dari harga Rp 11.000 per liter menjadi Rp 11.500 per liter. Kemudian beras ketan juga tak kalah ikutan naik dari harga Rp 11.000 menjadi Rp 12.000 per liter.

Sedangkan untuk harga daging ayam dan sapi relatif masih stabil. Seperti di Pasar Tradisional Bogor, harga dading ayam stabil di harga Rp45.000 per kg. "Kalau harga daging sapi masih sama dari sebelum tahun baru juga harganya masih Rp100.000 per kilogram," ujar Helmi (40) pedagang daging sapi. (Bima F/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini