Sukses

Rupiah Terjun Bebas, Ini Reaksi Menkeu

Pelemahan nilai tukar rupiah dipicu karena ketidakpastian kondisi ekonomi dunia, terutama perekonomian Eropa yang tak kunjung membaik.

Liputan6.com, Jakarta -
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin terperosok. Posisi kurs rupiah hari ini terkontraksi ke level Rp 12.700 per dolar AS. Salah satu penyebabnya penurunan harga minyak dunia.
 
Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah dipicu karena ketidakpastian kondisi ekonomi dunia, terutama perekonomian Eropa yang tak kunjung membaik. 
 
"Penurunan harga minyak yang tendensinya terlalu tajam, mungkin menciptakan ketidakpastian ekonomi global," ujar dia kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (7/1/2015). 
 
Kontraksi nilai tukar rupiah sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir ini. Sementara awal Januari 2015, pemerintah mengambil kebijakan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) Premium dan untuk Solar diberlakukan subsidi tetap. 
 
Terkait kebijakan ini belum berhasil mengangkat pergerakan kurs rupiah, Bambang mengaku ada kemungkinan rupiah tidak terpengaruh dengan penyesuaian harga BBM tersebut. 
 
"Masalahnya nilai tukar relatif, sebagai contoh rupiah terhadap dolar AS. Rupiah mungkin nggak terlalu terpengaruh tapi kalau dolar yang menguat beda kan. Jangan lupa rupiah itu diitung sebagai salah satu mata uang dari emerging market," tegas dia. 
 
Menyoal penurunan harga minyak dunia hingga jatuh ke level di bawah US$ 50 per dolar AS, dikatakan dia, ada anggapan bahwa Indonesia akan mengalami kesulitan. 
 
"Sebagian besar ekspor kita tergantung komoditas mentah, jadi sentimennya juga negatif meskipun kita sudah membuat kebijakan yang lain. Jadi kita nggak bisa bilang kebijakan itu bisa menyelesaikan semua," jelas Bambang. 
 
Menurutnya, pelemahan kurs rupiah belum membuat asumsi makro pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 berubah. Pemerintah, lanjut dia, masih mematok nilai tukar rupiah di angka Rp 12.200 per dolar AS. 
 
"Sementara kita masih pakai Rp 12.200 per dolar AS. Kita lihat lah yang pasti tahun ini lebih dekat ke Rp 12.200 daripada ke 12.000 per dolar AS. Mungkin gambarannya seperti itu," cetus Bambang.
   
Sebelumnya, Data valuta asing (valas) Bloomberg, hari ini menunjukkan nilai tukar rupiah melemah 0,89 persen ke level 12.759 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:59 waktu Jakarta. Nilai tukar rupiah tampak terus melemah dan sempat menyentuh level 12.773 per dolar AS.
 
‎Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah masih berfluktuasi melemah dan bergerak di kisaran 12.645 - 12.773 per dolar AS.
 
‎Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia mencatat nilai tukar rupiah melemah ke level 12.732 per dolar AS. Rupiah terkoreksi cukup parah, 74 poin, dari perdagangan sebelumnya di level 12.658 per dolar AS.(Fik/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini