Sukses

Tata Niaga Logistik Buruk Jadi Pemicu Inflasi

Sofyan Djalil akan menggandeng Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk membenahi regulasi untuk memangkas rantai spekulan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan, penyebab tingginya angka inflasi yang terjadi selama ini bukan disebabkan oleh naik turunnya harga bahan bakar minyak (BBM), tetapi ada menyebab lain.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil menjelaskan, tinggi inflasi selama ini justru disebabkan buruknya tata niaga logistik. Sehingga, membuat para spekulan bermain harga.

"Saya tidak tahu, tapi di berbagai negara naik turun minyak yang tidak disubsidi tidak berpengaruh. Jadi harus meng-attack masalah inflasi. Siapa sih yang mainkan harga," kata dia di Jakarta, Kamis (8/1/2015).

Dia mengatakan akan menggandeng Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk membenahi regulasi untuk memangkas rantai spekulan.

"Ini kami libatkan KPPU, benahi regulasi dan untuk orang yang impor sampi cuma 500, misalnya dapatnya 1.000 ini harus di blacklist," paparnya.

Selain itu, untuk menekan laju inflasi pihaknya akan memperbaiki tarif transportasi. Dia mengatakan, pemerintah akan menentukan tarif batas atas dan bawah sehingga harga komoditas juga turut terjaga.

"Pemerintah akan tetapkan tarif batas atas dan batas bawah harus main di situ. Kalau naik, berlaku harga atas, kalo turun tarif bawah. Jadi stabilitas ekonomi terjaga. Perlu diketahui, Indonesia  bandel sekali inflasi, paling rendah 4 persen, yang ekonominya yang sebaik kita negara lain, inflasinya lebih rendah, Filiphina," tandas dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini