Sukses

Pelemahan Euro Untungkan Rupiah

Meningkatkan ekspektasi terhadap stimulus moneter tambahan Bank Sentral Eropa menjadi salah satu pemicu penguatan rupiah.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah akhirnya kembali menguat meskipun data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) memicu penguatan dolar AS. Selain itu, meningkatkan ekspektasi terhadap stimulus moneter tambahan Bank Sentral Eropa juga menjadi salah satu pemicu penguatan rupiah pada perdagangan hari ini.

Data valuta asing Bloomberg, Jumat (9/1/2015) menunjukkan nilai tukar rupiah menguat 0,28 persen ke level Rp 12.638 per dolar AS. Nilai tukar rupiah sempat menyentuh level Rp 12.627 per dolar AS pada perdagangan pukul 9:27 waktu Jakarta.

Menguat sejak sesi pembukaan, nilai tukar rupiah masih bertengger di kisaran Rp 12.622 per dolar AS hingga Rp 12.670 per dolar AS.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga mencatatkan penguatan ke level RP 12.640 pada perdagangan hari ini. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah tidak banyak menunjukkan pergerekan dan berkutat di kisaran Rp 12.731 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menjelaskan, nilai tukar rupiah tercatat menguat bersama sejumlah mata uang Asia lainnya. Pelemahan euro akibat meningkatnya harapan akan adanya stimulus moneter lanjutan dari ECB berhasil membalikkan pergerakan rupiah.

Namun begitu, membaiknya data ekonomi AS berpotensi menahan penguatan rupiah hari ini. Faktor internal juga turut mempengaruhi penguatan rupiah kali ini.

"Kabar perubahan harga BBM juga seringkali menjadi pendorong penguatan rupiah," tandasnya. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini