Sukses

Harga Minyak Turun, Investor Lari ke Emas

Peningkatan harga emas dalam tiga bulan terakhir dipicu aksi beli investor yang menganggap logam mulia sebagai instrumen lindung investasi.

Liputan6.com, Sydney - Harga emas tercatat terus naik menyusul anjloknya harga minyak. Penurunan harga minyak juga diprediksi akan menahan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikkan suku bunganya.

Mengutip laman The Mining Australia, Selasa (13/1/2015), kontrak emas untuk pengiriman Februari tercatat naik ke level US$ 1.235,6 per ounce. Itu merupakan level tertinggi harga emas sejak Oktober tahun lalu.

Peningkatan harga emas dalam tiga bulan terakhir tersebut juga dipicu aksi beli para investor yang menganggap logam mulia sebagai nilai lindung investasi. Penurunan harga minyak yang dikombinasikan dengan ketakutan terhadapi ekonomi AS dikabarkan sebagai dua faktor utama penguatan harga emas.

Selain itu, kekhawatiran terhadap zona Eropa juga membuat harga emas meningkat tajam. Di kawasan Eropa, harga emas tercatat meningkat hingga menyentuh harga 1.037,5 euro per ounce atau tertinggi dalam 16 bulan terakhir.

"Pasar global kini tengah saling bersinggungan satu sama lain dan para investor di Eropa tampak agresif mengalokasikan ulang modalnya," ungkap Director of Trading di Kitco Metals, Peter Hug.

Dia juga menjelaskan, sebagian modal dari kawasan tersebut kebanyakan mengalir pada aset berdenominasi dolar dan emas.

"Kecuali pasar ekuitas di AS bergerak menguat, dan sektor energi stabil, harga emas akan terus naik," tandasnya. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.