Harga Emas Kembali Terkoreksi Gara-gara Minyak

Liputan6.com, New York - Harga emas mengupas keuntungannya dipicu penguatan dolar dan kerugian kembali pada harga minyak mentah dunia.

Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi US$ 1.231,60 per ounce, Sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Februari menetap 0,1 persen lebih tinggi menjadi US$ 1.234,40 per ounce.

Sebelumnya, investor mencari perlindungan dari turbulensi di pasar saham dan mata uang setelah harga minyak mentah turun ke posisi terendah dalam enam tahun.

Harga emas mencapai puncaknya saat berada di US$ 1.243,60, tepat di bawah pergerakan rata-rata 150 dan tertinggi sejak pertengahan Oktober, sebelum mundur karena saham Eropa berbalik lebih tinggi dan dolar pulih dari awal yang rendah.

Saham AS jatuh kemudian di sesi, namun gagal memberikan emas dengan dukungan apapun. "Jika kelemahan ekuitas mengintensifkan karena gugup minyak terkait ini, emas akan terlihat menarik karena akan tee off pada kecemasan ini," kata Edward Meir, Analis Komoditas Senior INTL FCStone melansir laman Reuters.

Emas telah meningkat lebih dari 4 persen bulan ini akibat ekuitas, yang didorong harapan ekonomi AS berada di jalan menuju pemulihan. Kekuatan saham membantu untuk menekan harga emas 1,5 persen pada tahun 2014.

Saham AS jatuh pada perdagangan sore, membalikkan keuntungan sebelumnya lebih dari 1 persen, dipimpin oleh penurunan bahan dan saham energi karena harga komoditas turun lagi.

Dolar menguat, masih mendapatkan manfaat dari prospek ekonomi lebih optimis AS dibandingkan dengan seluruh dunia yang harus menjaga Federal Reserve tetap berada di jalur untuk menaikkan suku bunga tahun ini.

Mata uang AS telah tergelincir ke level terendah dalam satu bulan terhadap yen karena imbal hasil Treasury jatuh seiring kenaikan permintaan untuk aset safe haven dengan latar belakang jatuhnya harga minyak. (Nrm)