Liputan6.com, Sydney - Sebagian besar saham-saham di kawasan Asia Pasifik (Bursa Asia) turun karena penguatan mata uang Jepang, Yen dan juga penurunan harga-harga komoditas.
Mengutip Bloomberg, Rabu (14/1/2014), Indeks Topix Jepang turun 0,3 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,3 persen, sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,2 persen.
Mata uang Yen menguat, 0,2 persen menjadi 117,76 per dolar, naik sekitar 1,6 persen sejal 9 Januari lalu. Tembaga merosot ke level terendah sejak 2009 lalu. Minyak Brent turun 1,8 persen menjadi US$ 46,59 per barel.
"Banyak risiko dan juga banyak ketidakpastian menghadapi bursa saham pada tahun ini," jelas Analis IG Ltd , Melbourne, Australia, Evan Lucas.
West Texas Intermediate (WTI),patokan harga minyak untuk di Amerika, turun 0,4 persen pada US$ 45,89 per barel kemarin. Harga WTI sempatmenyentuh level US$ 44,20 per barel.
Akibat pelemahan harga komoditas tersebut, Wall Street jatuh. Dow Jones Industrial Average turun 27,35 poin atau 0,16 persen menjadi 17.613,49.Sementara indeks S & P 500 kehilangan 5,26 poin atau 0,26 persen ke posisi 2,023.
Sedangkan Nasdaq Composite turun 3.21 poin atau 0,07 persen ke 4.661,50 poin. Penurunan di Wall Street tersebut menular ke bursa-bursa lainnya termasuk juga bursa Asia. (Gdn)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.