Sukses

Saat Mata Uang Asia Melemah, Rupiah Justru Mampu Menguat

Meskipun sebagian besar mata uang di Asia melemah tajam, rupiah tercatat mampu menguat tak lama setelah pembukaan perdagangan hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Dolar Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan keperkasaannya dan berpotensi memberikan tekanan kepada nilai tukar mata uang dunia lain. Penguatan dolar disebabkan membaiknya data ekonomi. Namun ternyata, disaat mata uang di Asia mengalami pelemahan, pada perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah justru tampak bergerak menguat tipis.

Data valuta asing Bloomberg, Rabu (14/1/2015) mencatat nilai tukar rupiah melemah sangat tipis, 0,03 persen ke level Rp 12.596 per dolar AS pada perdagangan pukul 10:02 waktu Jakarta. Sebelumnya nilai tukar rupiah juga dibuka menguat di level Rp 12.585 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rp 12.600 per dolar AS.

Rupiah belum menunjukkan pergerakan signifikan dan masih bertengger di kisaran Rp 12.574 per dolar AS hingga Rp 12.601 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, juga mencatat penguatan tipis rupiah di level Rp 12.580 per dolar AS. Nilai tukar rupiah menguat 28 poin dari level Rp 12.608 pada perdagangan sebelumnya.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, nilai tukar dolar AS menguat cukup tajam akibat beberapa indikator ketenagakerjaan yang diumumkan pemerintah AS cenderung membaik dibandingkan sebelumnya. Pada saat bersamaan, harga minyak mentah jenis Brent juga anjlok drastis sekitar 1,7 persen.

"Meskipun sebagian besar mata uang di Asia melemah tajam, rupiah tercatat mampu menguat tak lama setelah pembukaan perdagangan hari ini," tuturnya. Salah satu penyebab penguatan rupiah adalah adanya aliran dana yang masuk ke Indonesia sehingga permintaan terhadap rupiah mengalami kenaikan. Permintaan yang cukup besar tersebut dapat menahan sentimen penguatan dolar.

Meski begitu, Rangga melihat bahwa sentimen penguatan dolar cukup besar sehingga memungkinkan menekan rupiah di perdagangan hari ini. Jika permintaan akan rupiah menipis, kemungkinan besar di akhir perdagangan rupiah bakal melemah. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini