Sukses

Bambang Rachmadi: Demo ke McD Salah Sasaran

"Penyegelan" dan perusakan sejumlah restoran McDonald, dinilai Bambang Rachmadi, pemilik restoran tersebut, salah sasaran. Polda Yogya bakal menjaga seluruh restoran asing di wilayahnya.

Liputan6.com, Jakarta: Serangan Amerika Serikat ke Afghanistan memancing reaksi sejumlah kalangan. Selain berdemonstrasi, mereka juga menyerukan pemboikotan terhadap produk Negeri Paman Sam. Bahkan, ada juga yang melakukan "penyegelan" terhadap restoran McDonald, seperti yang dilakukan sejumlah demonstran dari Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan di Yogyakarta, Rabu kemarin. Di Makassar, sejumlah demostran juga merusak papan nama restoran cepat saji asal AS tersebut [Baca: Mahasiswa Yogya "Menyegel" Mc. Donald Malioboro].

Menurut Presiden Direktur McDonald Bambang Rachmadi, aksi tersebut bukan pada tempatnya. Sebab, restoran tersebut bukan milik AS, melainkan miliknya. Ia membeli frenchise dari McD pusat di AS untuk berdagang di Indonesia. "Saya kira, mereka salah sasaran," ujar Bambang dalam dialog dengan reporter SCTV Arief Suditomo, Kamis (11/10) siang.

Bambang juga mengatakan, selama ini, keberadaan McD dekat dengan masyarakat Indonesia. Ia mengharapkan, masyarakat ikut menjaganya. Para karyawan juga telah bertekad untuk mempertahankan restoran tersebut. Sedangkan para pemuda di sekitar lokasi kedai telah dikoordinir untuk ikut menjaga jika aksi seperti itu berulang. Sejauh ini, diakui Bambang, pascatragedi di AS membuat pendapatan McD merosot. [Baca: Isu Sweeping Menurunkan Pengunjung Mc. Donald di Jakarta].

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Brigadir Jenderal Polisi Wahyu Saroto, ketika dihubungi via telepon mengatakan, aksi yang dilakukan sejumlah aktivis HMI MPO hanyalah insiden biasa. Pasalnya, sebelum aksi, mereka meminta izin kepada polisi setempat. "Cuma menempelkan pamflet, kok," ujar Wahyu. Sedianya, usai menempelkan pamflet, polisi segera mencopotnya.

Namun begitu, Wahyu mengakui bahwa tindakan tersebut adalah embrio dari tindakan yang lebih besar. Untuk itu, ia memerintahkan bawahannya menjaga seluruh restoran asing di Yogyakarta. "McDonald, Kentucky, semuanya kita jaga," Wahyu menandaskan.(SID)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini