Sukses

Harga Minyak Turun, Schlumberger Pecat 9.000 Pegawai

Perusahaan penyedia jasa lapangan minyak nomor satu di dunia Schlumberger Ltd akan melakukan PHK pada 9.000 pegawai.

Liputan6.com, New York - Harga minyak tercatat turun sekitar 60 persen sejak Juni 2014 ke kisaran US$ 47 per barel. Akibat turunnya harga minyak, perusahaan penyedia jasa lapangan minyak nomor satu di dunia Schlumberger Ltd mengaku harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 9.000 pegawai.

Mengutip laman Reuters, Jumat (16/1/2015), angka tersebut setara tujuh persen dari total seluruh tenaga kerjanya. Schlumberger kini tengah fokus mengendalikan pengeluaran dalam merespons harga minyak dunia yang terus menerus menurun.

Perusahaan tersebut telah mengumumkan kebutuhan US$ 1 miliar di akhir tahun terkait dengan pemangkasan total tenaga kerja dan menghentikan bisnis seismiknya.

Para pengusaha minyak yang menjadi konsumen Schlumberger juga telah memangkas belanja modal dan mengurangi jumlah pengeborang di tengah kemerosotan harga minyak 60 persen dalam enam bulan terakhir.

Sejumlah analis di Barclays mengatakan, pekan lalu banyak perusahaaan minyak memangkas 30 persen pengeluaran di sektor eksplorasi dan produksi di Amerika Utara. Hal itu bisa terjadi jika harga minyak mentah tidak berhasil kembali ke kisaran US$ 50 - US$ 60 per barel.

"Dalam situasi yang tidak pasti, kami akan fokus pada apa yang bisa kami kendalikan. Kami telah melakukan sejumlah tindakan guna merestrukturisasi dan menakar ulang kemampuan perusahaan dan hasilnya seperti itu," ungkap CEO Schlumberger Paal Kibsgaard.

Sekadar informasi, Schlumberger merupakan perusahaan penyedia perlengkapan dan teknologi pengeboran. Perusahaan tersebut melaporkan kemungkinan penurunan laba akhir tahun ini. (Sis/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini